TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Kesehatan Telinga Jadi Faktor Penting saat Bekerja pas COVID-19

Kelamaan pakai headset bisa memengaruhi telingamu, lho

Ilustrasi bekerja. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semarang, IDN Times - Melihat perkembangan COVID-19 yang belum berakhir, membuat gaya hidup work from home (WFH) atau model remote working menjadi tren. Fleksibilitas ketika remote working membuat sebagian orang merasa nyaman untuk bekerja dari mana saja. Karena tipe kerja tersebut tidak mengharuskan untuk datang ke kantor.

1. Pandemik banyak yang memilih bekerja remote working

ilustrasi remote working (Pexels.com/ Ivan Samkov)

Ernest and Young–salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia–melansir sebuah survei untuk melihat pandangan dari sekitar 16.000 karyawan yang tersebar di 16 negara. Sebanyak 1.037 responden yang berasal dari Kawasan Asia Tenggara–termasuk Indonesia– di antaranya 32 persen lebih memilih untuk bekerja dari mana saja.

Kemudian 29 persen responden memilih remote working dan 23 persen menyukai hybrid. Bahkan, saat tidak adanya pembatasan pandemik COVID-19 lantaran kasusnya melandai, hanya berkisar 15 persen karyawan di Asia Tenggara yang memilih untuk tetap bekerja dari kantor.

Hasil dari survei itu juga menyebutkan, 9 dari 10 orang karyawan lebih menginginkan fleksibilitas dalam bekerja, baik untuk waktu dan lokasi atau tempat untuk mereka bekerja.

Baca Juga: 5 Pengaruh Negatif Sering Cek Sendiri Gejala Mental Lewat Internet

2. Headset menjadi perangkat vital berkomunikasi

Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Selama dua tahun terakhir atau pandemik COVID-19, banyak orang yang merasakan kebebasan dan fleksibilitas dengan bekerja secara remote working. Mungkin salah satunya adalah kamu.

Meskipun bekerja dari jarak jauh, kamu tetap dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Penggunaan perangkat-perangkat pendukung seperti headset digunakan untuk menunjang proses komunikasi tersebut.

Pertanyaannya, apakah perangkat yang digunakan dapat memengaruhi kesehatan telinga? Mengingat headset menjadi perangkat utama keberlangsungan komunikasi virtual yang maksimal. Pasalnya, pekerja remote working cenderung menggunakan headset selama berjam-jam, tanpa adanya aturan waktu yang mengikat.

3. Penggunaan headset meningkat saat COVID-19

ilustrasi otitis media atau infeksi telinga bagian tengah (unsplash.com/Hayes Potter)

Spesialis THT RSUP Sanglah Denpasar, dr. Eka Putra Setiawan mengatakan, meningkatnya penggunaan headset saat pandemik COVID-19 dikarenakan banyak orang yang menghabiskan waktunya di rumah. Perangkat tersebut cenderung digunakan untuk meminimalisir suara bising yang mengganggu sewaktu beraktivitas di rumah. Seperti kebutuhan rapat virtual atau sekadar mendengarkan alunan musik dari gawai.

Jika standar kualitasnya baik, headset mampu menghasilkan suara dengan performa yang maksimal. Apalagi jika jenis perangkat yang digunakan berfitur peredam suara bising.

“Penggunaan headset memang meningkat selama pandemi karena mayoritas semua orang beraktivitas dari rumah. Namun, perlu untuk memperhatikan ketika menyetel volume suaranya,” tutur dr. Eka.

4. Headset harus ramah sama telinga

Headset Jabra Evolve2 75 (Dok. Jabra)

Melihat fenomena tersebut, sebagai cara untuk tetap nyaman saat bekerja selama pandemik, Managing Director ASEAN, Margaret Ang menjelaskan bahwa pemilihan perangkat headset menjadi hal penting untuk mendukung efektivitas bekerja remote working.

Lebih dari itu, headset juga harus ramah dengan kesehatan telinga para penggunanya.

“Prinsip ramah bagi telinga sangat dibutuhkan karena kita masih akan menjalani tren (pandemik COVID-19) ini hingga periode waktu yang lama. Kalau pun tidak sepenuhnya remote, hybrid working pun masih menuntut pekerja untuk rapat berjam-jam secara virtual,” aku Margaret dalam keterangan resminya yang diterima IDN Times, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Kenali 7 Jenis Meditasi ini Biar Gak Bingung, Ada Cinta Kasih Lho

Berita Terkini Lainnya