TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pro Kontra Vaksin COVID-19 di Jateng, Warga: Utamakan Kaum Rentan 

Warga beda pendapat terkait vaksinasi virus Corona

Klikdokter

Semarang, IDN Times - Langkah pemerintah pusat untuk memberikan vaksinasi virus Corona terus menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Bahkan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tersebut mematik reaksi dari warga Jawa Tengah. 

Baca Juga: Curhat Mahasiswi Bandung, Info Vaksin Tak Jelas dan Harga Harus Murah

1. Warga anggap pemberian vaksin jadi ihtiar agar terbebas dari penularan COVID-19

Ilustrasi Vaksin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Muhammad Nashir Jamaludin, salah satu warga Kota Semarang mengaku sepakat dengan langkah pemerintah yang akan memberikan vaksinasi bagi sejumlah kalangan yang dianggap rentan tertular COVID-19.

"Demi kebaikan dan kesehatan, saya sih setuju aja sama rencana pemerintah tersebut. Tapi apakah kira-kira ada dampak negatifnya setelah kita divaksin, nah mestinya pemerintah memberi penjelasan yang detail," kata lelaki yang saban hari bekerja di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah tersebut saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (28/11/2020).

Ia menyatakan dengan kasus penularan COVID-19 yang semakin hari kian bertambah banyak, maka upaya memvaksinasi warga jadi salah satu opsi guna menekan resiko wabah tersebut.

"Sekarang kan tingkat penularan dan penyebaran virusnya lumayan tinggi, jadi vaksinnya semoga menjadi salah satu ikhtiar untuk mengurangi dampak virus itu," terang pria 40 tahun ini.

2. Dian Ade: Jangan bergantung vaksin. Protokol kesehatan jadi kunci pencegahan COVID-19

(IDN Times/Sukma Shakti)

Sedangkan hal berbeda justru diungkapkan Dian Ade Permana, seorang warga Salatiga. Pria yang saat ini sudah berusia 40 tahun itu justru mempertanyakan urgensi pemberian vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah.

Ia menganggap ketimbang meributkan soal vaksinasi, lebih baik pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap standar protokol kesehatan.

"Tanggung jawab keselamatan dari COVID-19 berasal dari diri, jangan bergantung vaksin. Justru karena tidak ada kejelasan mengenai vaksin, maka protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19," tegasnya kepada IDN Times melalui aplikasi WhatsApp.

3. Pemberian vaksinasi jangan digembar-gemborkan

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Lebih lanjut, ia mengatakan pemberian vaksinasi COVID-19 tak perlu digembar-gemborkan lantaran selama ini pemerintah tak kunjung memberikan kejelasan.

"Bagi saya, ada atau tidak ada vaksin, akan menjadi hal biasa karena saat ini COVID-19 seolah tak punya harga diri. masyarakat sudah tak lagi peduli dan mengabaikan protokol. Jadi, jangan PHP soal ini," akunya.

Baca Juga: Warga Jateng Abaikan Aturan Jaga Jarak di Saat Momen Pilkada Serentak

Berita Terkini Lainnya