Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada Perempuan

Yuk, pahami gejalanya sejak dini

Penyakit kanker masih menjadi ancaman kematian bagi para penderitanya. Dengan tingkat kematian yang tinggi, penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain itu mayoritas diderita oleh kaum perempuan

Berdasarkan laporan WHO melalui Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (The International Agency for Research on Cancer/IARC) yang terbit Desember 2020, Indonesia tercatat sebagai negara ke-8 di dunia dengan penderita kanker terbanyak sedunia.

Jumlah penderita baru di Indonesia mencapai hampir 400.000 kasus selama tahun 2020 dan 54 persen kasus terjadi pada perempuan dengan tingkat kematian mencapai 59 persen.

1. Kanker payudara, mulut rahim, dan rahim sering menimpa kaum perempuan

Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada PerempuanKonsultan senior di bidang onkologi medis di Parkway Cancer Centre (PCC), Dr Wong Chiung Ing sebagai pembicara dalam webinar peringatan Hari Kanker Sedunia, Rabu (18/2/2021). IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Untuk mengantisipasi penyakit kanker, maka sangatlah penting untuk mengetahui seluk beluk tentang penyakit tersebut. Seperti apa penyebab, tanda kemunculan dan gejala, serta bentuk pengobatannya. Yuk, simak penjelasan dari konsultan senior di bidang onkologi medis di Parkway Cancer Centre (PCC), Dr Wong Chiung Ing.

Menurut ahli dalam diagnosis dan pengobatan kanker payudara dan ginekologi itu, kanker payudara, mulut rahim (serviks), dan rahim (ovarium) adalah jenis kanker tertinggi yang banyak menimpa perempuan. Sedangkan, pada pria kebanyakan terjadi kasus kanker paru-paru, hati, dan usus besar (kolorektal).

‘’Tidak ada penyebab pasti dari kanker. Terjadinya kanker dikaitkan dengan berbagai alasan mulai dari profil genetik individu hingga kebiasaan gaya hidup seperti merokok. Dengan demikian, mengenali tanda dan gejala serta diagnosis yang tepat sejak dini dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam penanganan kanker,’’ ungkapnya pada acara webinar peringatan Hari Kanker Sedunia, Rabu (17/2/2021).

2. Kanker payudara mendominasi kasus kanker yang menyerang perempuan

Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada PerempuanLangkah SADARI, periksa payudara sendiri untuk deteksi kanker payudara. unsplash.com/National Cancer Institute

Melihat bahwa kanker payudara merupakan kasus yang mendominasi di Indonesia dengan angka persentase sebesar 20 persen dan menyerang perempuan, maka kaum hawa ini perlu dididik tentang tanda dan gejala kanker tersebut.

“Perlu edukasi dan preventif yang bisa dilakukan secara dini oleh para perempuan untuk mengenali gejala kanker payudara dengan periksa diri sendiri. Beberapa di antaranya dengan memeriksa benjolan di payudara, inversi puting susu, atau perubahan kulit yang tidak normal,’’ tutur Sarjana Kedokteran dan Sarjana Bedah dari Universitas Manchester Inggris itu.

Sebagian besar kanker payudara ditemukan saat masih terlokalisasi di payudara dan di kelenjar getah bening di ketiak pada sisi yang sama. Dalam kondisi seperti itu atau fase lebih dini, kanker payudara dapat diobati secara efektif dan berpotensi dapat disembuhkan dengan operasi, kemoterapi, terapi hormonal, terapi bertarget, dan radioterapi.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Ini Sejarah dan Makna di Baliknya

3. Skrining serviks secara teratur dapat mencegah kanker

Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada Perempuanunsplash.com/@ang10ze

Selain kanker payudara, Wong juga menyampaikan bahwa kanker serviks juga mengancam perempuan. Namun, kabar baiknya adalah kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini.

“Skrining serviks secara teratur dapat mendeteksi sel prakanker atau kanker di serviks. Adapun, dengan upaya itu secara signifikan dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker serviks,” kata di acara yang digelar PCC, institusi kesehatan yang berpusat di Singapura itu.

Selain itu, lanjut dia, vaksinasi HPV juga diketahui dapat mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan pada wanita, karena merangsang kekebalan terhadap jenis HPV tertentu penyebab kanker serviks.

4. Terapi hormon setelah menopause dapat memicu kanker ovarium

Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada Perempuanmedicalnewsbulletin.com

Seperti kanker payudara, salah satu penyebab kanker ovarium diketahui karena mutasi gen yang diturunkan. Kanker ovarium memiliki kejadian lebih tinggi pada perempuan di atas usia 40 tahun. Kemudian, juga bisa menimpa perempuan yang menjalani terapi hormon setelah menopause, dan mereka yang melahirkan di atas usia 35 tahun juga berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

Kendati demikian, para perempuan tidak perlu takut dengan penyakit kanker. Sebab, kemajuan teknologi medis dan pemahaman yang lebih baik tentang kanker telah memungkinkan dokter untuk menawarkan strategi pengobatan pasien yang dapat menghasilkan hasil klinis dan kualitas hidup yang lebih baik. 

Wong menambahkan, semua itu tergantung pada gambaran klinis dari kanker mereka. Dokter mungkin merekomendasikan pendekatan pengobatan yang berbeda.

“Tidak seperti pendekatan tradisional di mana pembedahan sering diresepkan sebagai pengobatan utama, pasien kadang-kadang dapat memperoleh manfaat dari kemoterapi neo-adjuvant untuk mengecilkan tumor kanker sebelum pembedahan untuk hasil yang jauh lebih baik bagi pasien,” tandasnya.

5. Mencegah kanker dengan gaya hidup sehat

Rentan! 5 Cara Kenali dan Antisipasi Penyakit Kanker pada PerempuanIlustrasi Makan Sehat. IDN Times/Mardya Shakti

Sementara untuk pencegahan, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain mengurangi makanan berlemak yang berlebihan, lebih banyak makan makanan berserat, lebih banyak makan makanan segar dan mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama.

Selain itu, juga perlu membatasi minuman alkohol, hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual, hindari kebiasaan merokok dan bagi perokok sebaiknya segera berhenti merokok. Lalu, upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres serta periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

Baca Juga: Pasien Kanker Bisa Dapatkan Vaksin COVID-19, Ini Syaratnya

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya