Tarif Swab Rp900 Ribu, RS Swasta di Semarang Pilih Bangun Laboratorium PCR

Penetapan tarif swab disambut baik oleh rumah sakit

Semarang, IDN Times - Kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menetapkan batas maksimal tarif swab sebesar Rp900 ribu mendapat respon beragam dari kalangan medis.

Di Kota Semarang, sejumlah rumah sakit swasta menyatakan harus menyusun strategi baru guna menekan potensi kerugian.

1. Pihak RS Elisabeth siap dengan penetapan tarif swab yang baru

Tarif Swab Rp900 Ribu, RS Swasta di Semarang Pilih Bangun Laboratorium PCRspectrumnews.org

Ketua Tim Satgas COVID-19 RS Santo Elisabeth, dr Putri Dwi Astuti mengungkapkan pihaknya saat ini harus menyesuaikan tarif baru yang ditetapkan Kemenkes dengan berupaya meningkatkan sejumlah layanan medis bagi para pasien COVID-19.

"Dengan adanya ketetapan harga swab sebesar Rp900 ribu, tentu pihak Rumah Sakit Elisabeth mau gak mau harus siap," kata Putri saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (7/10/2020). 

Baca Juga: Kemenkes Resmi Batasi Harga Swab Tertinggi Rp900 Ribu

2. RS Elisabeth akan bangun lab sendiri untuk tekan ongkos pemeriksaan COVID-19

Tarif Swab Rp900 Ribu, RS Swasta di Semarang Pilih Bangun Laboratorium PCRRS PHC, anak perusahaan Pelindo 1, sudah memiliki laboratorium PCR untuk menguji sampel swab tenggorok. (dok Humas Pelindo 1)

Lebih lanjut, Putri bilang pembuatan laboratorium PCR nantinya bisa menekan biaya yang kerap dikeluarkan untuk pemeriksaan COVID-19. Laboratorium PCR di rumah sakitnya ditargetkan bisa beroperasi dalam waktu dekat.

"Karena kami kan selama ini masih pakai di laboratorium lain. Sehingga ada biaya tambahan untuk ongkos pengiriman dan sebagainya. Makanya, kita sedang upayakan agar bisa membuka laboratorium PCR sendiri. Walaupun vaksin tahun 2021 sudah diberikan, tapi layanan swab harus tetap berjalan. Kita sekarang lagi menata pelayanan kita di rumah saki," bebernya.

Baca Juga: Wow! Sehari Tambah 400 Kasus Positif COVID-19 di Jateng  

3. Selama ini swab dipatok Rp1,2 juta. Warga sering butuh untuk swab mandiri

Tarif Swab Rp900 Ribu, RS Swasta di Semarang Pilih Bangun Laboratorium PCRWarga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Menurutnya selama ini tarif swab di RS Elisabeth dipatok sebesar Rp1,2 juta. Dengan harga segitu, katanya permintaan masyarakat Semarang untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 di rumah sakitnya terbilang sangat banyak. 

Sebagian masyarakat memilih menggunakan layanan swab di RS Elisabeth untuk keperluan deteksi COVID-19 secara mandiri.

"Yang minta swab mandiri juga sangat banyak. Kepedulian masyarakat Semarang selama tujuh bulan pandemik ini cukup baik. Cuma yang dari luar kota masih ada penolakan. Karena karakteristik warga kan bervariasi. Ada yang mudah mengerti, ada juga yang tidak mengerti," tegasnya. 

Ia menjelaskan dengan tarif swab yang kini dibanderol lebih rendah, maka paling tidak masyarakat bisa mendapatkan layanan pemeriksaan COVID-19 dengan lebih mudah. 

"Sehingga harapannya bisa jelas mana yang covid dan mana yang non covid. Dan kita tetap bisa penuhi permintaan masyarakat dan dari pemerintah," tuturnya.

4. RS Roemani berharap tarif swab bisa menjangkau semua lapisan masyarakat

Tarif Swab Rp900 Ribu, RS Swasta di Semarang Pilih Bangun Laboratorium PCRIlustrasi tes usap atau PCR Test. IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, Ketua Tim Satgas COVID-19 RS PKU Roemani Muhammadiyah Semarang, dr Galang Kusuma Anantyo juga menyambut baik adanya standarisasi tarif swab untuk pemeriksaan COVID-19.

Ia menyatakan adanya tarif yang lebih rendah nantinya bisa mempermudah keinginan masyarakat untuk mendapatkan pemeriksaan swab secara mandiri.

"Minimal harganya yang terjangkau bisa bikin warga gampang mengakses pemeriksaan kesehatan dengan alat swab," ujar Galang.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Tepis Pasien Dicovidkan, IDI Semarang: Gara-gara Hasil Test Swab Lama!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya