5 Tips Melahirkan Saat Pandemik Virus Corona COVID-19
Ilustrasi ibu gendong bayi. proxy.test.lux-camp.de
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Di tengah pandemi virus corona (COVID-19) saat ini, banyak ibu hamil yang resah, terutama ibu hamil yang akan melahirkan. Selain harus menjaga kondisi kesehatan, ibu hamil juga dianjurkan untuk tetap waspada jika keluar rumah, terutama saat datang ke rumah sakit, klinik, atau pusat kesehatan lainnya.
Berikut lima tips yang wajib dilakukan oleh ibu hamil jika akan melahirkan saat pandemi COVID-19 agar ibu dan bayi aman;
Baca Juga: 7 Hadiah Ini Lho yang Diam-diam Diinginkan Wanita Pasca Melahirkan
1. Lakukan proteksi diri
english.mathrubhumi.comIbu hamil menjadi salah satu sasaran empuk terpapar virus COVID-19, hal ini karena adanya perubahan hormol pada ibu hamil sehingga mengakibatkan daya tahan tubuhnya menurun. Untuk itu, ibu hamil wajib melakukan proteksi diri, tidak hanya di lingkungan rumah, melainkan juga di tempat kerja dan rumah sakit atau klinik yang melakukan konsultasi dengan dokter kandunga..
Proteksi diri, bisa dilakukan dengan cara selalu mencuci tangan, tidak keluar rumah, melakukan physical distanccing (jaga jarak sejauh 1 meter dengan orang lain), selalu menggunakan masker, menghindari kontak dengan orang sakit, mengkonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan cukup tidur.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terpaparnya COVID-19 pada ibu hamil. Namun, jika terdapat ibu hamil yang mengalami gejala flu atau gejala yang sama dengan COVID-19, ibu hamil dianjurkan untuk segera konsultasi ke dokter kandungannya.
2. Pilih tempat melahirkan yang tak berisiko
www.shutterstock.comSebelum melahirkan, alahkan baiknya ibu hamil melakukan konsultasi dengan dokter untuk memilih tempat melahirkan. Pastikan ibu hamil memilih tempat melahirkan yang tidak sedang merawat pasien COVID-19. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko paparan COVID-19. ,
Apabila ibu hamil ingin melahirkan di klinik atau di rumah, seharusnya pendamping memastikan adanya ambulans atau kendaraan untuk berjaga-jaga bila ibu hamil harus segera dirujuk ke rumah sakit.
3. Pilih Pendamping persalinan yang sehat
Popmama.com/Bagus Dharma SetyantoSelama proses persalinan di rumah sakit, baik melalui operasi caesar maupun normal, bumil boleh ditemani dan jumlah pendamping dibatasi satu orang.
Akan tetapi kebijakan tersebut tergantung pada kebijakan rumah sakit setempat, beberapa rumah sakit bahkan tidak memperbolehkan pendamping masuk. Larangan tersebut dilakukan untuk menjaga lokasi tetap aman dari paparan COVID-19.
Jika tempat persalinan yang ibu hamil pilih memperbolehkan pendamping untuk masuk ke ruang bersalin, sebaiknya ibu hamil memilih pendamping yang tidak menunjukkan gejala flu atau gejala COVID-19. Hal ini dilakukan untuk menjaga ibu hamil, bayi dan dokter yang membantu persalinan tidak tertular COVID-19.
4. Pilih metode melahirkan
verywellfamily.comMeski bebas memilih metode persalinan baik normal atau operasi caesar, namun ibu hamil wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama megandung, serta menentukan metode persalinan yang terbaik.
Operasi caesar biasanya hanya dilakukan pada kondisi tertentu, seperti posisi janin tidak normal, kehamilan dengan plasenta previa, atau infeksi herpes genital atau HIV.
5. Larangan besuk
klikdokter.comSetelah melahirkan, biasanya banyak kerabat, saudara, dan juga teman datang untuk membesuk baik di rumah sakit maupun di rumah. Untuk melindungi diri dan juga bayi pasca melahirkan, ibu yang baru melahirkan seharusnya melakukan isolasi diri atau melarang kerabat, keluarga, teman untuk membesuk. Hal ini dilakukan agar ibu dan juga bayi tidak tertular COVID-19.
Tak hanya ibu, keluarga dekat yakni suami atau orang tua juga seharusnya mendukung, dengan tetap melakukan protokol kesehatan COVID-19 saat bertemu dengan ibu dan bayi tersebut.
Baca Juga: 10 Artis yang Melahirkan di Bulan Ramadan, Berkahnya Berlimpah
