Awas! Gigi Berlubang Bisa Picu Gagal Ginjal dan Penyakit Jantung
prodiaohi.co.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Dalam penelitian dari Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof.Dr.Adi Prayitno, drg.,Mkes.,SpPMM(K) yang berjudul 'Kerusakan Rongga Mulut Merupakan Cermin Kelainan Organ Tubuh Lainnya', menyatakan bahwa rongga mulut khususnya gigi dan mulut menjadi sumber utama penyebab penyakit di dalam tubuh.
Prof. Adi mengatakan, saat ini kesehatan gigi dan mulut telah masuk dalam program survei lima tahunan yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mulai tahun 2018. Artinya, Kesehatan gigi dan mulut harus dipakai sebagai dasar pengembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan upaya pengembangan pembangunan kesehatan.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Mitos Masalah Jantung yang Tak Boleh Kamu Percaya
1. Berdampak pada gangguan ginjal hingga jantung
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof.Dr.Adi Prayitno, drg.,Mkes.,SpPMM(K). IDNTimes/Larasati ReyProf. Adi menjelaskan bahwa kerusakan pada gigi dan mulut bisa berdampak pada penyakit-penyakit serius, seperti gangguan ginjal, jantung, bahkan stroke. Sebab, banyaknya sisa makanan yang bersarang di dalam gigi menimbulkan mikroorganisme penyebab penyakit. Dimana mikroorganisme tersebut dapat menyebar dan merusak organ-organ inti pada manusia.
"Kalau gigi kerowok itu kan kalau dibiarkan semakin dalam dan kalau sudah dapat itu bisa terinfeksi gusi. Faktornya itu karena kuman, jadi kalau ada makanan masuk dan makanan itu tidak bisa dikeluarkan dan membusuk, kalau sudah membusuk bakterinya keluar, virusnya masuk dan itu terus merusak dari giginya dikroposi, dan gusinya jadi bengkak," ujarnya Rabu (9/9/20).
Perlu dicatat bahwa masalah kerusakan gigi pada orang Indonesia cukup tinggi. Menurut standar internasional kerusakan gigi tercatat sebanyak 2-3 gigi per orang (umumnya gigi gerahah rahang bawah), sedangkan rerata kerusakan gigi orang Indonesia tercatat sebanyak 4-5 gigi.
2. Daun sirsak dipercaya dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
wikipediaProf. Adi menambahkan, kebersihan gigi dan mulut itu sangat penting dalam rangka menggambarkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menjaga kebersihan gigi dan mulut bukan hal yang sulit, hanya dengan menggosok saja dan bila perlu ditambahkan obat kumur agar lebih sempurna.
Mengenai obat kumur banyak ragamnya, tapi yang disarankan adalah menggunakan bahan-bahan alami atau herbal, karena akan lebih efisien, alami dan adaptif.
Daun Sirsak misalnya, telah diteliti banyak mengandung molekul-molekul yang dapat membersihkan (saponin), membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, anti radang dan anti tumor serta memicu homeostasis.
Demikian pula Daun Jarak Pagar yang telah dibuktikan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Jangan ragu-ragu untuk mengedepankan ranah promotif dan preventif karena akan sangat menghemat waktu dan biaya. Artinya dengan mencegah kelainan pada gigi dan mulut, yaitu dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, Insyaallah seseorang akan benar-benar sehat dan panjang umur,” ujarnya.
3. Hindari kebiasaan gosok gigi saat mandi
Pixabay/slavoljubovskiLebih lanjut, Prof. Adi juga menyoroti kebiasaan orang Indonesia yang mengosok gigi bersama pada saat mandi, baik pagi maupun sore. Menurutnya, kebiasaan tersebut salah, hal inilah yang memicu orang Indonesia cenderung mengalami kerusakan pada gigi.
Waktu mengosok gigi yang baik, menurut Prof. Adi dilakukan setelah makan, atau pada pagi hari setelah bangun tidur, dan malam hari saat akan tidur. Membersihkan gigi pada saat itu, akan menjaga gigi tetap bersih saat diistirahatkan pada malam hari.
"Kan kebiasaan orang Indonesia itu gosok gigi pagi dan sore saat mandi, nah itu kurang pas, yang pas itu setelah makan. Kalau sore hari gogok gigi terus malamnya mereka makan lagi, kan gigi juga menjadi kotor lagi dan menjadi ladang kuman dan bakteri yang menyebabkan gigi berlubang," jelasnya.
Baca Juga: Salah Berolahraga Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung, Ini Kata Ahli!
