Cegah Serangan Jantung, Pemicu Kematian Nomor Dua di Indonesia

Melalui berolahraga secara teratur

Kudus, IDN Times - Penyakit jantung menjadi ancaman tersendiri bagi semua orang. Penyakit jantung menjadi nomor dua di Indonesia yang menyebabkan kematian setelah penyakit stroke.

Lantas, hal ini pun perlu untuk dilakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit yang mematikan tersebut.

Seperti apa, kiat-kiat untuk tetap menjaga kesehatan jantung. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Dokter Agus Probo Suyono dokter spesialis jantung dan pembuluh darah pada RS Mardi Rahayu Kudus.  

Baca Juga: 8 Tanda Serangan Jantung yang Bisa Terlihat Sebulan Sebelumnya

1. Faktor penyebab serangan jantung, kolesterol tinggi hingga faktor keturunan

Cegah Serangan Jantung, Pemicu Kematian Nomor Dua di IndonesiaHeartfoundation.org

Dirinya menyebutkan ada berbagai faktor menyebabkan penyakit jantung. Pertama karena, kolestrol tinggi, gula darah tinggi, faktor merokok, dan juga faktor keturunan.

“Nah faktor-faktir ini harus bisa dijaga agar tidak terjadi menderita penyakit jantung,” kata dia.

2. Penyebab kematian nomor dua di Indonesia

Cegah Serangan Jantung, Pemicu Kematian Nomor Dua di Indonesiathedailymeal.com

Menurutnya, penyakit jantung ini terbilang mematikan. Sama halnya penyakit stroke. Jika stroke menyebabkan kematian nomor satu di Indonesia, sedangkan penyakit jantung nomor dua.

“Kedua penyakit ini sama-sama mengganggu pembuluh darah, yang satu di otak yang satu di jantung,” ujarnya.

3. Hindari penyakit jantung dengan berolahraga teratur hingga pola makan yang sehat

Cegah Serangan Jantung, Pemicu Kematian Nomor Dua di Indonesiapexels.com/Pixabay

Atas hal tersebut, pihaknya menganjurkan beberapa hal untuk terhindari dari penyakit jantung. Pertama pola hidup sehat, pola gizi, berikutnya untuk menghadapi stres, awasi tekanan darah, hingga rajin belajar.

Untuk aktivitas fisik ini bisa dilakukan secara reguler. Bisa aerobik, sepeda, jalan kaki. Olahraga tersebut bisa dijalankan setiap hari 30 menit sehari. Jika dalam seminggu paling tidak lima hari untuk melakukan aktivitas fisik.

“Sehingga penyakit itu tidak menyerang pada diri kita,” ujarnya.

Selain itu juga, untuk melakukan pengecekan bisa dilakukan dengan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Bisa melakukan rekam jantung, sehingga bisa mendeteksi lebih dini terhadap serangan jantung.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: 7 Hal Mengejutkan yang Bisa Memicu Serangan Jantung, Waspadai ya! 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya