Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersama partner kerja (pexls.com/Alexander Suhorucov)

Media sosial, saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang, tidak hanya gen Z saja, namun generasi berumur pun tak ketinggalan. Hampir setiap saat, selalu ada kesempatan untuk membuka serta menuliskan perasaan di sosial media. Entah itu saat senang, bahagia, sedih hingga marah penuh kekesalan.

Mengeluh ketika sedang capek, kesal, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, itu adalah hal yang normal terjadi. Sering kali banyak yang menumpahkan kekesalan dengan menuliskan di sosial media. Sosial media yang awalnya sebagai media informasi dan komunikasi, malah berubah berisikan kekesalan, uneg-uneg dari berbagai sisi kepribadian.

Ada hal-hal yang tidak sebaiknya kamu umbar secara terbuka di sosial media, salah satunya perihal pekerjaan. Akan banyak menelan kerugian terutama untuk diri sendiri, apabila terlalu sering melakukan hal tersebut. Berikut ini ulasan kerugian yang akan kamu tanggung, jika kamu sering mengeluh bab pekerjaan di sosmed.

1.Kamu akan mendapat celaan dari partner kerja

ilustrasi konflik dengan rekan kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Mungkin yang kamu harapkan dari menumpahkan kekesalan di sosial media adalah respect dari teman-teman sekitar, terutama partner kerja. Padahal mengeluh di media sosial malah mendatangkan hal yang sebaliknya. Cibiran dan celaan karena tulisan kamu di media sosial akan cepat menyebar, salah satunya atasan kamu juga ikut melihatnya.

Mengeluh di sosial media itu bukanlah sifat orang bijaksana dalam menghadapi rintangan. Ditambah lagi, tulisan kamu menyindir satu pihak lainnya, tentu akan memperparah pihak yang lainnya. Ketimbang menulis di sosial media, alangkah baiknya menuliskan kekesalan kamu dengan journaling. Sifatnya lebih rahasia, selain itu kekesalan dalam diri kamu juga sudah terlampiaskan.

2.Memperjelas kelemahan diri kamu

Editorial Team

Tonton lebih seru di