5 Alasan Mengapa Generasi Z Lebih Cepat Burnout di Dunia Kerja

Intinya sih...
Generasi Z merasa harus selalu produktif setiap waktu, menciptakan tekanan mental dan fisik yang berujung pada burnout.
Terlalu sering membandingkan diri lewat media sosial meningkatkan perasaan minder dan ketidakpuasan diri, menguras kesehatan mental.
Minimnya dukungan psikologis di lingkungan kerja membuat Gen Z sulit mengatasi tekanan emosional, mempercepat munculnya burnout.
Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, cepat menyerap informasi, dan cenderung progresif dalam berpikir. Mereka tumbuh di era digital yang serba instan dan penuh kompetisi, sehingga tak jarang memiliki ambisi besar untuk sukses di usia muda. Namun, di balik semangat yang terlihat luar biasa, banyak dari mereka justru mengalami tekanan mental yang tidak sedikit.
Fenomena burnout atau kelelahan mental menjadi isu yang kian umum di kalangan anak muda, terutama saat mereka memasuki dunia kerja. Lingkungan profesional yang menuntut performa tinggi, ekspektasi sosial yang terus meningkat, hingga pola hidup yang tak seimbang menjadi beberapa pemicunya. Artikel ini akan membahas beberapa alasan utama mengapa generasi Z lebih rentan mengalami burnout dibanding generasi sebelumnya.