Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Quiet Ambition Lebih Sehat daripada Mengejar Jabatan Tinggi

ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Sukses gak harus selalu tampil di podium, fokus pada kualitas bukan pencitraan.
  • Punya ruang buat hidup di luar pekerjaan, work-life balance bagian dari arti sukses.
  • Lebih fleksibel menghadapi perubahan dunia kerja, adaptasi dengan tenang dan strategi bijak.

Jabatan tinggi dan gelar bergengsi gak lagi jadi patokan utama kesuksesan. Di tengah tekanan kerja yang makin menggila, makin banyak anak muda memilih jalan berbeda yaitu quiet ambition. Mereka tetap punya ambisi, tapi gak lagi haus sorotan atau terpaku pada tangga karier tradisional.

Bekerja dengan tenang, tahu arah, tapi gak sibuk cari validasi. Itulah filosofi baru yang makin banyak dipegang generasi muda saat ini. Gak heran kalau banyak yang lebih rela resign dari jabatan tinggi demi hidup yang lebih seimbang dan bermakna. Yuk simak lima alasan kenapa quiet ambition justru jadi pilihan yang lebih sehat dan realistis di dunia kerja.

1. Sukses gak harus selalu tampil di podium

ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/lifeforstock)

Banyak yang diam-diam kerja keras, tapi gak merasa perlu pamer hasilnya ke semua orang. Quiet ambition adalah tentang bekerja dengan tujuan, bukan untuk tepuk tangan. Kamu tetap berkembang, tapi tanpa merasa harus selalu jadi pusat perhatian.

Gaya ini bikin kamu fokus pada kualitas, bukan sekadar pencitraan. Tanpa tekanan untuk tampil sempurna, kamu jadi lebih otentik dan bebas dari kecemasan sosial. Sukses yang sebenarnya datang dari dalam, bukan dari sorakan orang lain.

2. Punya ruang buat hidup di luar pekerjaan

ilustrasi perempuan menikmati kopi (freepik.com/ArthurHidden)

Kejar jabatan sering bikin hidup hanya berputar di kantor dan target semata. Gak heran kalau akhirnya banyak yang lupa caranya istirahat, apalagi menikmati hidup. Padahal, work-life balance juga bagian dari arti sukses sebenarnya.

Dengan quiet ambition, kamu gak merasa bersalah saat memilih waktu untuk diri sendiri. Fokusnya bukan cuma pencapaian, tapi juga kualitas hidup. Karier seimbang bikin kamu tetap sehat secara mental dan fisik.

3. Lebih fleksibel menghadapi perubahan dunia kerja

ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/KamranAydinov)

Dunia kerja terus berubah, dan ambisi yang kaku justru bisa jadi bumerang. Ketika kamu hanya fokus ke satu jabatan, kamu jadi rentan saat arah perusahaan berubah. Quiet ambition memberi ruang untuk beradaptasi dengan tenang.

Kamu tetap berkembang, tapi dengan langkah yang lentur dan penuh kesadaran. Gak ada drama berlebihan, hanya strategi yang bijak dan realistis. Fleksibilitas inilah yang bikin kamu bertahan lebih lama dalam dunia kerja.

4. Gak mudah terbakar ambisi yang membakar balik

ilustrasi perempuan bahagia (freepik.com/jcomp)

Ambisi itu penting, tapi kalau terus dikejar tanpa henti, bisa bikin burnout parah. Banyak yang merasa harus terus naik jabatan meski hatinya gak di sana. Ujung-ujungnya, resign dari jabatan tinggi pun jadi keputusan menyelamatkan diri.

Dengan quiet ambition, kamu memilih jalur yang sesuai kapasitas dan nilai pribadi. Bukan berarti malas, tapi tahu kapan harus melambat untuk menjaga kewarasan. Ambisi sehat bukan yang membakar, tapi yang memberi cahaya.

5. Fokus pada makna, bukan sekadar posisi

ilustrasi perempuan bahagia (freepik.com/lifestylememory)

Banyak yang mulai sadar bahwa arti sukses sebenarnya bukan soal kursi direktur atau title mentereng. Apalah artinya jabatan tinggi kalau tiap pagi rasanya berat masuk kerja? Quiet ambition mengajak kita mengejar pekerjaan yang bermakna, bukan cuma prestise kosong.

Kamu tetap memberi dampak, tapi lewat hal yang kamu yakini. Pilihan ini bikin kamu lebih puas dan bertahan karena pekerjaanmu selaras dengan nilai hidup. Saat kamu bekerja dengan hati, kamu gak butuh validasi eksternal buat merasa berhasil.

Ambisi diam-diam bukan berarti tanpa tujuan, tapi justru bentuk kematangan dalam memilih jalan hidup. Quiet ambition mengajarkan kita bahwa karier yang sehat adalah yang tetap punya ruang untuk menjadi manusia utuh. Jadi, kamu pilih terus kejar jabatan atau mulai menata ulang arti suksesmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us