Kadang, bukan kurangnya kemampuan yang membuat seseorang gagal diterima kerja, tapi justru karena dianggap terlalu berpengalaman. Istilah overqualified sering muncul dalam proses rekrutmen, terutama bagi kandidat yang punya latar belakang kerja, pendidikan, atau skill di atas rata-rata posisi yang dilamar. Bagi HRD, hal ini bisa jadi tanda bahaya karena mereka khawatir kandidat akan cepat bosan, menuntut gaji lebih tinggi, atau sulit diarahkan. Padahal, belum tentu begitu.
Menghadapi situasi seperti ini memang perlu strategi khusus. Daripada defensif atau merasa diremehkan, lebih baik gunakan momen itu untuk menunjukkan nilai dan motivasi yang sebenarnya. Ada banyak cara agar HRD melihat bahwa kelebihanmu justru bisa jadi keuntungan besar bagi perusahaan. Berikut lima strategi cerdas yang bisa membantu menghadapi momen terlalu overqualified dengan elegan dan meyakinkan.