Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi lingkungan kerja (Pexels.com/Yan Krukau)
Ilustrasi lingkungan kerja (Pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

  • Atasan toxic selalu mengkritik tanpa memberi solusi, membuat kamu merasa stuck dan gak berkembang.

  • Mereka suka menyalahkan kamu untuk segala sesuatu, bikin kamu merasa gak dihargai dan terjebak dalam rasa bersalah yang gak seharusnya kamu rasakan.

  • Atasan toxic tidak pernah mengakui pencapaianmu, menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, dan membuat kamu merasa tidak cukup baik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pernah merasa ada yang gak beres sama atasan, tapi gak bisa ngejelasin dengan jelas? Bisa jadi, ada tanda-tanda halus yang menunjukkan bahwa atasan kamu sebenarnya toxic. Mungkin gak ada yang eksplisit atau langsung kamu rasakan, tapi perlahan-lahan, sikap mereka bisa merusak mental dan emosional kamu tanpa disadari.

Dalam dunia kerja, kamu sering terjebak dalam pola toxic yang bisa bikin stres dan burnout, dan yang paling parah, kamu gak tahu harus berbuat apa. Makanya, penting banget buat kamu bisa melihat tanda-tanda halus ini agar bisa segera mengambil langkah yang tepat.

1. Selalu mengkritik tanpa memberi solusi

Ilustrasi kerja bersama (Pexels.com/Thirdman)

Atasan toxic gak akan segan-segan mengkritik pekerjaan kamu, tapi kritiknya gak pernah diikuti dengan saran atau cara untuk memperbaiki. Alih-alih memberi arahan, mereka cuma fokus pada apa yang salah, tanpa memberi jalan keluar. Hal ini bikin kamu merasa stuck dan gak pernah bisa berkembang.

Kalau atasan kamu cuma bisa ngasih kritik tanpa dukungan, berarti mereka bukan pemimpin yang konstruktif. Kamu berhak mendapatkan feedback yang bisa membantumu berkembang, bukan yang cuma bikin kamu merasa buruk.

2. Menyalahkan kamu untuk segala sesuatu

Ilustrasi lingkungan kerja (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tanda lain atasan toxic adalah suka nyalahin kamu untuk hal-hal yang di luar kontrol kamu. Mungkin ada masalah di tim atau proyek, dan mereka malah menaruh semua kesalahan ke kamu, meski gak sepenuhnya tanggung jawabmu. Hal ini bisa bikin kamu merasa gak dihargai dan terjebak dalam rasa bersalah yang gak seharusnya kamu rasakan.

Kalau kamu merasa atasan kamu selalu mencari kambing hitam, itu tandanya ada masalah besar dalam pola kepemimpinan mereka.

3. Tidak pernah mengakui pencapaianmu

Ilustrasi seorang wanita (Pexels.com/cottonbro studio)

Atasan toxic seringkali gak pernah mengakui pencapaian atau usaha kamu, meski kamu sudah kerja keras. Semua prestasi yang kamu capai seakan-akan dianggap biasa saja, atau bahkan terlewat begitu saja. Ini bisa bikin kamu merasa gak dihargai dan kehilangan motivasi.

Dalam hubungan profesional yang sehat, pengakuan atas kerja keras sangat penting agar kamu merasa dihargai dan semangat untuk terus berkontribusi. Kalau kamu gak pernah merasakan hal ini, mungkin atasan kamu kurang menghargai kamu dengan cara yang seharusnya.

4. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat

Ilustrasi di tempat kerja (Pexels.com/Yan Krukau)

Atasan toxic gak cuma berpengaruh pada kamu secara individu, tapi juga bisa merusak dinamika tim secara keseluruhan. Mereka mungkin membiarkan adanya persaingan tidak sehat, drama, atau bahkan rumor yang merusak hubungan antar karyawan. Ketika lingkungan kerja jadi penuh tekanan dan negatif, bukan cuma performa yang turun, tapi juga kesehatan mental kamu.

Sebagai atasan, seharusnya mereka menciptakan lingkungan yang mendukung kerjasama dan kesejahteraan tim. Kalau kamu merasa terus-menerus terjebak dalam suasana gak nyaman, itu salah satu tanda atasan toxic.

5. Membuat kamu merasa tidak cukup baik

Ilustrasi wanita bekerja (Pexels.com/Magnetme)

Tanda terakhir yang sering muncul dari atasan toxic adalah kemampuan mereka untuk membuat kamu merasa gak pernah cukup baik, gak peduli seberapa keras kamu berusaha. Mereka mungkin punya ekspektasi yang gak realistis dan terus menuntut lebih, tanpa melihat apa yang sudah kamu capai.

Ketika atasan kamu selalu menuntut tanpa memberikan apresiasi yang layak, kamu akan merasa tertekan dan akhirnya kehilangan rasa percaya diri. Dalam lingkungan kerja yang sehat, kamu harus merasa didukung dan dipandang sebagai individu yang berharga.

Menghadapi atasan toxic bisa jadi salah satu tantangan terbesar dalam karier kamu. Namun, kamu gak harus bertahan dalam lingkungan yang merugikan. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda halus ini dan ambil langkah untuk melindungi dirimu. Ingat, kesejahteraan mental dan emosional kamu lebih penting daripada posisi atau pekerjaan apapun.

Jangan takut untuk berbicara, menetapkan batasan, atau bahkan mencari kesempatan lain yang lebih sehat. Karena pada akhirnya, kamu yang bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesehatan diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team