Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pencari kerja (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pencari kerja (pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Buat jadwal khusus untuk mengecek email agar fokus pada hal produktif

  • Alihkan fokus pada aktivitas bermanfaat seperti kursus online atau olahraga

  • Tetap sabar karena proses seleksi butuh waktu, dan penolakan bukan akhir segalanya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi para jobseeker merasa was-was setelah mengirim lamaran pekerjaan memang sering kali terjadi. Overthinking takut ditolak bahkan mengkhawatirkan CV karena takut belum sempurna. Namun, terus-menerus overthinking justru akan membuat otakmu stres bahkan tubuh kehabisan energi.

Waktu emas yang seharusnya kamu gunakan untuk upgrade skill, memperbaiki CV, serta melakukan hal bermanfaat justru hilang begitu saja karena terlalu sibuk overthinking. Perusahaan biasanya butuh waktu untuk mempersiapkan proses seleksi, jadi sebaiknya kamu tenang agar pikiranmu lebih terkendali. Berikut 5 tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi pikiran berlebihan setelah kirim lamaran kerja.

1. Buatlah jadwal khusus untuk mengecek email sehingga pikiran tidak terus-terusan tertuju pada notifikasi

ilustrasi seseorang cek email (pexels.com/SHVETS production)

Daripada terus-terusan overthinking setelah mengirim email lamaran kerja, cobalah buat jadwal khusus. Cara ini dilakukan agar kamu tidak terus-menerus mengecek email dan fokus pada hal yang lebih produktif. Sebab, ternyata banyak orang yang memiliki kebiasaan untuk mengecek email berkali-kali dalam sehari hanya demi menunggu kabar dari perusahaan.

Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus pikiranmu justru akan semakin cemas dan tidak tenang ketika tidak mendapat kabar apapun. Kamu bisa membuat jadwal mengecek email misalnya, di pagi hari setelah sarapan atau di malam hari sebelum beristirahat. Jadi, daripada energimu terkuras hanya untuk menunggu sesuatu yang belum pasti cobalah gunakan waktu tersebut untuk melakukan produktivitas lain.

2. Lakukan aktivitas lain untuk alihkan fokusmu pada sesuatu yang lebih bermanfaat

ilustrasi seseorang mengikuti kursus bahasa inggris (pexels.com/Julia M Cameron)

Cara berikutnya adalah dengan alihkan pikiranmu pada aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Misalnya mengikuti kursus online, membaca buku, atau berolahraga meskipun hanya dari rumah. Beberapa hal ini jika ditekuni justru dapat menambah value yang dapat berguna untuk kariermu kedepannya.

Jangan biarkan waktumu terbuang sia-sia hanya untuk menunggu kabar lamaran yang kamu kirim. Aktivitas tersebut dapat mengalihkan cemasmu kepada rasa percaya diri karena kamu selalu mengusahakan untuk tetap berkembang. Menunggu tidak selalu hanya diam, tapi kamu bisa jadikan momen tersebut untuk menggali bakatmu yang mungkin terpendam.

3. Tetap sabar dan jangan terburu-buru menilai dirimu karena proses seleksi butuh waktu

ilustrasi berusaha tenang (pexels.com/Oleksandr P)

Sabar adalah salah satu kunci untuk menjalani proses dengan lebih tenang. Seleksi kerja bukanlah hal sederhana yang bisa langsung mendapatkan kabar dalam hitungan hari. Sebab, di dalamnya pasti membutuhkan waktu untuk memulai proses seleksi administrasi, wawancara, hingga pengambilan keputusan final.

Daripada kamu cemas bahkan meragukan kemampuan sendiri cobalah kontrol diri untuk tetap berpikir positif. Kamu harus percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia karena semua akan berbuah di waktu yang tepat. Bersabar akan membuatmu lebih tenang daripada mengorbankan energi yang justru membuatmu lemah.

4. Jika ditolak, tetap ingatlah bahwa ini bukan akhir dari segalanya

ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Dương Nhân)

Mungkin kamu sudah terbiasa menunggu hasil interview namun ujung-ujungnya ditolak. Tapi tenang, ditolak bukan selalu menandakan bahwa kamu gagal dan tidak memiliki suatu keahlian. Bisa jadi kesempatan ini memang belum cocok untukmu.

Tuhan selalu memiliki rencana baik yang tidak kita sangka. Dunia kerja juga begitu luas dan masih banyak kesempatan dari berbagai perusahaan yang cocok dengan kepribadianmu. Jadikan penolakan ini sebagai waktu belajar untuk menambah pengalaman bahkan memperbaiki CV agar lebih baik.

5. Siapkan opsi cadangan dan tidak ada salahnya memanfaatkan peluang lain meskipun tidak sesuai passion

ilustrasi seseorang sedang mencari lowongan pekerjaan (pexels.com/Ron Lach)

Selagi menunggu kabar baik dari perusahaan yang kamu tuju, sebaiknya siapkan opsi cadangan agar kamu tidak bergantung pada satu tempat. Mencoba berbagai peluang akan membuka banyak pintu untuk diterima kerja. Tidak ada salahnya juga untuk mengirimkan beberapa lamaran meskipun posisinya tidak relevan denganmu.

Perjalanan karir tidak akan selalu berjalan mulus sesuai ekspektasi. Bisa jadi pekerjaan yang awalnya tidak cocok justru membuatnya nyaman di kemudian hari. Selain itu kamu juga bisa mencoba kesempatan lain seperti magang, freelance, atau beberapa proyek kecil yang dapat menambah pengalaman.

Menunggu kabar baik setelah mengirim lamaran pekerjaan memang sering kali membuat hati tidak tenang. Namun, jangan sampai rasa cemas itu mengalahkan pikiran yang justru bisa kamu manfaatkan untuk menghasilkan ide emas. Biasakan tidak mencemaskan hasil akhirnya, karena setiap usaha yang kamu lakukan dapat membawa pada kesempatan jauh lebih baik ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team