Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret tim kerja yang kompak di kantor (pexels.com/olia danilevich)

Intinya sih...

  • Konflik tidak selalu buruk, dapat mendorong solusi inovatif
  • Manajemen konflik yang efektif memerlukan wawasan psikologis dan pendekatan praktis
  • Lingkungan kerja yang aman, well-being, dan tujuan bersama dapat mengurangi konflik tim

Konflik tidak selalu berarti buruk, ada kalanya dengan adanya konflik, kamu dapat secara alami menemukan solusi inovatif untuk masalah yang menantang. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian O’Neill dan McLarnon yang menyoroti tidak semua konflik berarti negatif. Bagaimana cara konflik tersebut dikelola, dapat menentukan dampaknya pada hasil tim. Misalnya, konflik terkait tugas jika ditangani secara konstruktif, dapat mendorong inovasi dan penyelesaian masalah.

Di sisi lain, saat dalam tim kerja terdapat konflik interpersonal, seperti kritik pribadi, saling mencaci, menusuk dari belakang, semua ini jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengikis rasa saling percaya dan kekompakan tim. Untuk itu, mengelola konflik secara efektif memerlukan wawasan psikologis dan pendekatan praktis. Salah satunya, dengan pemimpin tim yang menumbuhkan lingkungan kerja di mana perbedaan diakui. Lalu, bagaimana cara yang tepat menurut psikologi dalam mengelola konflik di tim kerja?

Editorial Team

Tonton lebih seru di