Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang merenung sambil introspeksi diri (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi orang merenung sambil introspeksi diri (pexels.com/Gustavo Fring)

Lingkungan kerja yang mendukung akan menambah semangat dan produktivitas. Bagi kamu yang punya keunggulan dan berhasil meraih prestasi, pasti senang sekali kalau dapat ucapan selamat dari rekan-rekan. Namun, kenapa selama ini, meski kamu jadi karyawan paling berprestasi, rekanmu seolah terkesan gak menganggap?

Jangan dulu berburuk sangka, sebelum membenci mereka, coba cek lagi sikap-sikapmu saat berinteraksi selama ini. Kalau kamu masih punya enam sikap ini, maka wajar rekan kerja malas mengapresiasimu.

1.Selalu memandang orang lain dari sisi negatifnya

ilustrasi seseorang memandang temannya (pexels.com/cottonbro)

Seperti apa kamu memandang rekan lainnya? Jika selalu melihat mereka dari sisi negatifnya, ini juga jadi alasan kenapa saat kamu berprestasi, mereka enggan merayakan. Punya pandangan negatif terhadap orang lain memengaruhi sikapmu saat bersamanya, kamu jadi cenderung bersikap merendahkan, dan gak bisa diajak kerja sama membangun hubungan baik.

Maka, sekarang perbaiki sikapmu saat berinteraksi, bukalah hati dan pikiranmu dan pandang orang lain secara lebih positif lagi. Ini membuatmu lebih diterima dan mereka juga akan menghargai kualitas yang kamu punya.

2.Gak pernah ramah kepada siapa saja

ilustrasi orang bersikap sombong (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika selama ini kamu selalu menunjukkan wajah cemberut, maka ini membuat orang sekitar gak nyaman. Jangan bingung lagi kenapa saat kamu mencetak prestasi, rekan kerja pun cuek, karena kamu sendiri yang terlihat angkuh.

Jadi, mulai sekarang cobalah tersenyum, tunjukkan keramahan dan kehangatan, nanti pasti mereka lebih nyaman dan bersedia memberimu apresiasi atas keberhasilan yang didapat. Apa susahnya tersenyum, tindakan sederhana itu ampuh meluluhkan hati dan membuat orang lain menyukaimu.

3.Saat berinteraksi kamu lebih sibuk dengan ponsel

ilustrasi mengecek ponsel (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebanyak apa pun cetakan prestasimu, rekan kerja tetap malas mengucapkan selamat, kalau selama ini saat berinteraksi, kamu lebih sibuk dengan ponsel. Sikapmu menunjukkan kesan bahwa gak menghargai mereka, jadi wajar juga kalau mereka enggan mengapresiasi keberhasilanmu.

Hindari berlebihan bermain ponsel, apalagi saat kamu berinteraksi sosial. Hadirlah sepenuhnya dalam momen percakapan untuk menciptakan hubungan sehat dan keakraban. Dengan begitu, kalau kamu meraih prestasi, pasti akan diapresiasi setulus hati.

4.Sangat tertutup dan gak pernah mau berbaur

ilustrasi bekerja sendirian (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Sikapmu yang sangat tertutup dan selalu menolak saat diajak gabung sekadar makan siang sambil ngobrol santai, juga jadi penyebab kenapa saat berprestasi, gak ada rekan kerja yang datang merayakan keberhasilanmu. Kamunya saja sulit didekati, diajak bergabung pun enggan dan sangat memilih fokus pada pekerjaan.

Fokus kerja itu baik, namun ingatlah di sana juga termasuk lingkungan sosial yang diisi banyak orang. Jadi, sempatkanlah juga untuk berbaur saat jam istirahat. Kalau sudah saling mengenal dengan baik, maka bisa merasa dekat, dan saat kamu berhasil, mereka pasti bersedia hadir merayakan kebahagiaan bersama-sama.

5.Mendominasi dalam setiap kegiatan diskusi

ilustrasi tiga laki-laki sedang berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Seperti apa sikapmu selama ini ketika ada kegiatan diskusi? Bersediakah mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, atau malah mendominasi selama diskusi berlangsung? Ketika kamu terlalu dominan dan enggan memberi kesempatan untuk rekan menyampaikan pendapatnya, hal ini membuat mereka merasa gak dihargai.

Maka, jangan marah ketika kamu berhasil meraih target, rekan kerja malas memberi ucapan selamat. Ciptakan suasana diskusi yang sehat, izinkan orang lain untuk berpendapat, jika ingin menanggapi, tunggulah waktunya.

6.Gampang tersinggung saat momennya bercanda

ilustrasi marah (pexels.com/Yan Krukov)

Jadilah supel dan menyenangkan, jangan gampang baperan, itu bikin suasana canggung. Humor sesekali perlu diselipkan dalam interaksi. Kemampuanmu mengelola emosi dan memahami candaan perlu ditingkatkan lagi, sehingga kalau diajak bercanda gak tersinggung.

Jika sering kali kamu tersinggung sampai marah-marah saat diajak bercanda, rekan kerja jadi malas berbicara. Akhirnya, saat kamu berprestasi pun, mereka enggan memberi apresiasi. Jangan terlalu serius menyikapi candaan, miliki juga sisi humor berkualitas untuk menciptakan kedekatan dengan orang sekitar.

Sikap dan perilakumu berpengaruh terhadap bagaimana rekan kerja melihat prestasimu. Meski, punya segudang prestasi, tetap saja mereka merasa malas untuk mengapresiasi. Bukan berarti gak menghargai prestasimu, tapi lebih ke kurang cocok dengan sikap-sikapmu.

Apresiasi dari orang lain itu bukan hal yang bisa dipaksakan, melainkan datangnya dari ketulusan hati, di mana itu merupakan hasil dari hubungan baik kalian selama ini. Introspeksi diri dan mulailah memperbaiki sikap agar tercipta ikatan kuat antara satu dengan lainnya. Dengan begitu, saat kamu kembali meraih prestasi, apresiasi dari sekitar menjadi respons alami yang nantinya hadir untukmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team