ilustrasi marah (pexels.com/Yan Krukov)
Jadilah supel dan menyenangkan, jangan gampang baperan, itu bikin suasana canggung. Humor sesekali perlu diselipkan dalam interaksi. Kemampuanmu mengelola emosi dan memahami candaan perlu ditingkatkan lagi, sehingga kalau diajak bercanda gak tersinggung.
Jika sering kali kamu tersinggung sampai marah-marah saat diajak bercanda, rekan kerja jadi malas berbicara. Akhirnya, saat kamu berprestasi pun, mereka enggan memberi apresiasi. Jangan terlalu serius menyikapi candaan, miliki juga sisi humor berkualitas untuk menciptakan kedekatan dengan orang sekitar.
Sikap dan perilakumu berpengaruh terhadap bagaimana rekan kerja melihat prestasimu. Meski, punya segudang prestasi, tetap saja mereka merasa malas untuk mengapresiasi. Bukan berarti gak menghargai prestasimu, tapi lebih ke kurang cocok dengan sikap-sikapmu.
Apresiasi dari orang lain itu bukan hal yang bisa dipaksakan, melainkan datangnya dari ketulusan hati, di mana itu merupakan hasil dari hubungan baik kalian selama ini. Introspeksi diri dan mulailah memperbaiki sikap agar tercipta ikatan kuat antara satu dengan lainnya. Dengan begitu, saat kamu kembali meraih prestasi, apresiasi dari sekitar menjadi respons alami yang nantinya hadir untukmu.