5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat Kerja

Penting untuk mengatasi konflik sesuai penyebabnya

Intinya Sih...

  • Perbedaan nilai dan budaya kerja dapat menciptakan konflik di tempat kerja, seperti hierarki vs fleksibilitas.
  • Kecurigaan dan ketidakpercayaan antar generasi juga bisa menimbulkan konflik, misalnya prasangka negatif terhadap generasi lain.
  • Ketrampilan kerja, gaya komunikasi, dan transfer pengetahuan antar generasi juga menjadi sumber konflik yang perlu diatasi.

Gap Generation di tempat kerja adalah berbagai missed komunikasi yang sering muncul disebabkan oleh perbedaan generasi yang terjadi di lingkungan tempat kerja. Biasanya gap generation terjadi antara generasi X, generasi Y dan generasi Z. 

Meski terdengar sebagai hal yang biasa, namun gap generation di tempat kerja jika tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan konflik yang menggangu. Berikut ini adalah beberapa konflik yang dapat muncul akibat gap generation di tempat kerja.

1. Perbedaan nilai dan budaya kerja

5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat KerjaIlustrasi pekerja (pixabay.com/mercado2)

Setiap generasi memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana cara bekerja, berkolaborasi, dan mencapai tujuan. Sebagai perumpamaan, generasi yang lebih tua lebih mengutamakan hierarki dan pengalaman, sementara generasi yang lebih muda mungkin lebih terbuka terhadap fleksibilitas, inovasi, dan kolaborasi.

Perbedaan nilai dan budaya kerja seperti di atas dapat menciptakan konflik dalam bekerja.  Ketidakcocokan ini bisa menghasilkan ketegangan, kesalahpahaman, dan kesulitan untuk bekerja sama secara efektif dalam sebuah perusahaan.

2. Kecurigaan dan ketidakpercayaan antar generasi

5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat Kerjailustrasi pekerja diskusi (pixabay.com/14995841)

Adanya kecurigaan dan ketidakpercayaan antar generasi juga bisa menimbulkan konflik dalam dunia kerja. Biasanya kecurigaan antar generasi terjadi karena adanya prasangka negatif yang dimiliki oleh satu generasi terhadap generasi lainya.

Sebagai contoh, generasi yang lebih muda menganggap bahwa generasi tua tidak terbuka terhadap perubahan dan adanya kemajuan teknologi. Sebaliknya, generasi tua menganggap bahwa generasi muda kurang menghargai pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Kecurigaan semacam ini dapat menghambat kolaborasi antar generasi dan memperburuk hubungan antar generasi.

Baca Juga: 7 Kiat Membangun Lingkungan Kerja yang Positif, Empati dan Kerja Sama

3. Kesenjangan ketrampilan kerja

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat Kerjailustrasi pekerja diskusi (pixabay.com/14995841)

Adanya gap generasi biasanya berhubungan dengan adanya kesenjangan ketrampilan kerja antar generasi. Sebagai contoh, generasi muda biasanya lebih terampil dalam menggunakan teknologi terbaru karena mereka telah tumbuh berdampingan dengan teknologi modern. Sementara generasi yang lebih tua membutuhkan adaptasi yang lebih lama untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi.

Generasi yang lebih muda akan merasa frustrasi karena generasi yang lebih tua tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, generasi yang lebih tua merasa diabaikan atau merasa tidak dihargai oleh generasi yang lebih muda karena menganggap ketrampilan mereka yang sudah ketinggalan zaman.

4. Perbedaan gaya komunikasi

5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat Kerjailustrasi pekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Setiap generasi memiliki gaya komunikasi yang berbeda dengan generasi lainya. Sebagai contoh, generasi muda lebih nyaman berkomunikasi secara digital seperti pesan teks, email, maupun media sosial. Sementara itu, generasi lebih tua lebih suka berkomunikasi dengan cara tatap muka secara langsung.

Perbedaan gaya komunikasi antar generasi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik di tempat kerja apabila tidak ditangani dengan baik. Generasi yang lebih tua merasa tidak dihargai jika berkomunikasi secara digital, sementara generasi muda menganggap generasi yangebih tua kuno dan ribet. Oleh karena itu sangat penting untuk memberikan pemahaman dan penghormatan mengenai gaya komunikasi yang berbeda antar generasi untuk menumbuhkan budaya komunikasi yang terbuka dan inklusif di tempat kerja.

5. Tantangan generasi pensiun

5 Konflik yang Bisa Terjadi Akibat Gap Generation di Tempat Kerjailustrasi pekerja (pixabay.com/janeb13)

Adanya generasi yang akan pensiun juga bisa menimbulkan konflik antar generasi. Misalnya jika generasi yang akan pensiun memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga yang dapat dialihkan kepada generasi yang lebih muda. Namun, jika tidak ada mekanisme formal untuk mentransfer pengetahuan tersebut, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian hingga menimbulkan konflik antar generasi.

Penting untuk mempromosikan kolaborasi antargenerasi dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung transfer pengetahuan antar generasi untuk menghindari konflik tersebut. Misalnya menciptakan program mentoring, pertukaran pengetahuan secara formal, hingga komunikasi terbuka antar generasi.

Mau tak mau organisasi harus bisa mengatasi konflik yang mungkin timbul akibat adanya gap generasi di tempat kerja. Dengan memahami sumber konflik seperti disebutkan di atas, sebuah perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Baca Juga: 5 Strategi Efektif Menghadapi Perubahan di Tempat Kerja

Rinda Septiana Photo Community Writer Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya