Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Cara Efektif Mengatasi Akar Membusuk pada Tanaman Hidroponik

ilustrasi tanaman dalam kebun hidroponik (pixabay.com/SpencerWing)
Intinya sih...
  • Mengidentifikasi penyebab akar busuk: kelembaban berlebih, kekurangan oksigen, suhu air tidak ideal, serangan patogen.
  • Memperbaiki sistem aerasi: tambahkan aerator, pastikan aliran air lancar, ganti larutan nutrisi secara teratur.
  • Mencuci dan mensterilkan akar tanaman: jaga suhu air tetap ideal, gunakan produk pencegah penyakit untuk melindungi akar dari infeksi ulang.

Mengelola sistem hidroponik memang menghadirkan kepuasan tersendiri, tetapi tantangannya tidak bisa diabaikan. Salah satu kendala yang kerap dialami para petani hidroponik adalah masalah akar membusuk. Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan tanaman, tetapi juga bisa merusak seluruh sistem jika tidak segera ditangani.

Penyebab utama akar membusuk biasanya berasal dari aerasi yang buruk, suhu air yang terlalu tinggi, atau serangan patogen. Akar yang membusuk biasanya ditandai dengan akar yang berubah cokelat atau hitam, bertekstur lunak, dan berbau tak sedap.

Dalam artikel ini, akan dibahas 10 panduan praktis untuk mengatasi akar membusuk dengan cara yang efektif. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu tidak hanya dapat menyelamatkan tanaman, tetapi juga mencegah masalah serupa di masa depan. Hal ini tentunya juga akan membuat pengalaman berkebun menjadi lebih menyenangkan dan produktif. Mari simak pembahasannya!

1. Identifikasi penyebab akar membusuk

ilustrasi menanam tomat cherry dengan hidroponik (pixabay.com/davehan2016)

Langkah pertama untuk mengatasi akar busuk pada sistem hidroponik adalah dengan mengidentifikasi penyebab utamanya. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan akar busuk antara lain kelembaban berlebih, kekurangan oksigen, suhu air yang tidak ideal, atau serangan patogen. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini, solusi yang diterapkan mungkin tidak efektif dalam mengatasi masalah tersebut.

Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan akar membusuk karena terlalu banyak air justru dapat menghalangi oksigen mencapai akar. Akar yang kekurangan oksigen akan menjadi lemah dan mudah membusuk.

Selain kelembaban, suhu air yang tidak ideal juga dapat mempercepat pembusukan akar. Air yang terlalu hangat akan mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur yang merusak akar. Sedangkan infeksi patogen dapat muncul salah satunya disebabkan oleh sistem hidroponik yang terlalu lembab atau tergenang.

2. Perbaiki sistem aerasi

ilustrasi hidroponik (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Langkah kedua dalam mengatasi akar busuk pada sistem hidroponik adalah memperbaiki sistem aerasi. Akar tanaman membutuhkan oksigen yang cukup untuk menyerap nutrisi dengan baik dan berfungsi secara optimal. Tanpa sirkulasi udara yang baik, akar akan kekurangan oksigen, yang membuatnya kesulitan menyerap nutrisi dan akhirnya membusuk.

Langkah pertama untuk meningkatkan sistem aerasi adalah dengan menambahkan aerator di wadah atau saluran hidroponik. Alat ini berfungsi menghasilkan gelembung udara yang akan meningkatkan kadar oksigen dalam larutan nutrisi secara merata. Dengan pasokan oksigen yang cukup, akar tanaman akan tetap sehat dan dapat menyerap nutrisi dengan optimal.

Selain menambah aerator, pastikan pipa atau saluran yang membawa larutan nutrisi tidak tersumbat agar aliran air dan oksigen dapat berjalan lancar. Sistem dengan aerasi yang optimal dan aliran air yang baik tentunya akan mendukung pertumbuhan akar yang sehat dan kuat. Selain itu, jangan lupa untuk memantau secara rutin serta mengganti aerator yang sudah.

3. Ganti larutan nutrisi

ilustrasi hidroponik (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Langkah ketiga untuk mengatasi akar busuk adalah dengan mengganti larutan nutrisi secara teratur. Larutan yang tercemar atau tidak seimbang dapat memperburuk pembusukan akar dan menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman. Pastikan pH dan konsentrasi mineral larutan tetap stabil, sehingga akar dapat tumbuh dengan optimal dan menyerap elemen penting dengan baik.

Tanaman hidroponik sangat bergantung pada kualitas larutan karena tidak ada tanah yang menyediakan nutrisi. Dengan mengganti larutan nutrisi dan menjaga larutan tetap segar, kamu tidak hanya mencegah pembusukan akar, tetapi juga membantu tanaman pulih dan tumbuh dengan baik.

Selain mengganti larutan, pastikan untuk membersihkan sistem hidroponik secara menyeluruh agar tidak ada patogen atau kotoran yang menumpuk dan mengkontaminasi larutan baru. Setelah mengganti larutan, periksa juga pH dan tingkat konduktivitas untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang tepat.

4. Cuci dan sterilkan akar tanaman

ilustrasi kebun hidroponik (pexels.com/Antonius Natan)

Langkah keempat untuk mengatasi akar busuk adalah dengan mencuci dan mensterilkan akar tanaman. Membersihkan akar dari sisa larutan nutrisi lama dan patogen akan memberikan lingkungan yang lebih sehat untuk pertumbuhan akar. Proses ini penting untuk mencegah pembusukan menyebar dan memastikan akar yang sehat bisa berkembang dengan baik.

Setelah akar dibersihkan, langkah berikutnya adalah mensterilkannya. Kamu bisa merendam akar dalam larutan hidrogen peroksida 3% untuk membunuh patogen berbahaya. Proses ini efektif menghilangkan bakteri dan jamur tanpa merusak akar. Setelah itu, bilas akar dengan air bersih sebelum memindahkannya kembali ke sistem hidroponik.

5. Perbaiki suhu dan lingkungan air

ilustrasi kebun hidroponik (pexels.com/Jakalent 4289)

Menjaga suhu air tetap ideal sangat penting untuk mencegah akar busuk pada sistem hidroponik. Suhu optimal berada di kisaran 18–24°C. Pada suhu ini, akar dapat menyerap nutrisi dengan baik dan mendapatkan cukup oksigen. Hal ini juga membantu mencegah stres yang membuat akar rentan terhadap pembusukan.

Jika suhu air melebihi 24°C, kadar oksigen akan menurun, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat memperlambat penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan tanaman. Selain menjaga suhu, pastikan air yang digunakan bersih dan bebas dari zat berbahaya seperti klorin. Gunakan sistem filtrasi dan lakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kontaminasi yang dapat merusak akar.

Untuk menjaga suhu tetap optimal, gunakan termometer untuk memantau suhu secara berkala. Jika diperlukan, pertimbangkan memasang sistem pendingin. Pastikan juga sirkulasi air berjalan lancar agar oksigen terdistribusi dengan baik.

6. Gunakan produk pencegah penyakit

ilustrasi tanaman selada yang ditanam secara hidroponik (pixabay.com/Marsraw)

Setelah membersihkan dan memperbaiki lingkungan, gunakan produk pencegah penyakit untuk melindungi akar dari infeksi ulang oleh patogen seperti jamur dan bakteri. Fungisida organik dan larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi rendah adalah pilihan yang efektif untuk mencegah pembusukan tanpa membahayakan tanaman. Dengan pemakaian rutin, produk ini membantu mempercepat pemulihan akar dan menciptakan lapisan perlindungan tambahan.

Alternatif ramah lingkungan, seperti produk berbasis mikroba atau enzim, juga dapat membantu mencegah perkembangan patogen. Mikroba baik dalam produk ini akan bersaing dengan bakteri atau jamur penyebab penyakit, memberikan perlindungan jangka panjang bagi akar.

Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat dan memantau tanaman secara rutin. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada efek samping negatif, sehingga akar tetap sehat dan pertumbuhan tanaman berjalan optimal.

7. Tingkatkan sirkulasi air

ilustrasi hidroponik (pexels.com/Jonathan Vincent)

Meningkatkan sirkulasi air adalah langkah penting untuk memastikan akar mendapatkan cukup oksigen dan mencegah pembusukan. Ketika aliran air terhambat, oksigen yang dibutuhkan akar bisa berkurang. Kondisi ini meningkatkan risiko pertumbuhan patogen yang menyebabkan pembusukan.

Dengan menambah atau memperkuat pompa air, kamu dapat memastikan air mengalir dengan merata ke seluruh akar. Ini akan menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pemulihan tanaman. Selain itu, sirkulasi air yang baik juga membantu menjaga suhu air tetap stabil.

Pastikan saluran dan pipa tidak tersumbat agar aliran air lancar. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menambah aerator guna meningkatkan kadar oksigen dalam air. Hal ini berguna untuk mendukung kesehatan akar dan kinerja sistem hidroponik secara keseluruhan.

8. Potong akar yang sudah rusak parah

ilustrasi kebun stroberi hidroponik (pexels.com/Rajesh Syangtan)

Langkah selanjutnya dalam mengatasi akar busuk adalah memotong akar yang rusak parah. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran pembusukan ke bagian akar lainnya. Akar yang terinfeksi atau mati akan menghambat penyerapan nutrisi dan menjadi tempat berkembang biaknya patogen. 

Dengan memotong akar yang rusak, pemulihan tanaman akan lebih cepat. Akar yang sehat juga dapat berkembang dengan optimal tanpa terhalang oleh bagian yang rusak. Setelah memotong akar yang rusak, penting untuk mensterilkan alat yang digunakan agar tidak terjadi kontaminasi silang.

Periksa kembali akar yang tersisa untuk memastikan hanya akar yang sehat dan kuat yang mendukung pertumbuhan tanaman. Akar yang sehat memiliki warna putih kekuningan dan tekstur yang keras. Akar seperti ini akan mendukung pemulihan tanaman secara lebih cepat dan efisien dalam sistem hidroponik.

9. Bersihkan sistem hidroponik secara rutin

ilustrasi kebun hidroponik kangkung (pixabay.com/41330)

Langkah kesembilan dalam mengatasi akar busuk pada sistem hidroponik adalah membersihkan sistem secara rutin. Pembersihan berkala penting untuk mencegah kontaminasi patogen, seperti jamur dan bakteri, yang bisa merusak akar.

Untuk membersihkan sistem hidroponik, kamu dapat menggunakan air bersih dan larutan pembersih yang aman, seperti campuran air dan hidrogen peroksida. Selain itu, pembersihan sistem hidroponik juga mencakup pemeriksaan rutin terhadap pompa, filter, dan aerator untuk memastikan aliran air dan oksigenasi optimal. Komponen-komponen ini harus bebas dari sumbatan agar kualitas air tetap terjaga, mendukung pertumbuhan akar yang sehat, dan mencegah pembusukan.

10. Pantau secara berkala

ilustrasi hidroponik (pexels.com/Chanon Taweewuttlkral)

Pemantauan rutin adalah langkah terakhir dalam mengatasi akar busuk pada sistem hidroponik. Langkah ini membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Periksa kondisi akar secara berkala untuk memastikan akar tetap sehat dan bebas dari kebusukan. Dengan begitu, kamu dapat segera mengambil tindakan jika diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.

Selain memeriksa akar, kamu juga perlu memantau kualitas air dalam sistem hidroponik. Hal ini termasuk memeriksa pH dan kadar nutrisi air agar tetap berada dalam rentang yang ideal untuk tanaman. Pemantauan menyeluruh juga sangat penting, mencakup sirkulasi air dan kebersihan sistem. Dengan cara ini, kamu dapat menjaga kesehatan akar dan mencegah masalah yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Mengatasi akar busuk dalam hidroponik memang memerlukan perawatan yang teliti. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu dapat mencegah masalah ini dan menjaga tanaman tetap sehat. Pemeliharaan rutin pada sistem hidroponik juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan akar yang sehat. Dengan memperhatikan perubahan kecil dan memberikan perawatan yang konsisten, tanaman kamu akan tumbuh dengan optimal dan hasil panen pun akan maksimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul A
EditorNurul A
Follow Us