Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bunga (pexels.com/Ivan Samkov)

Intinya sih...

  • Bunga seperti Lily, Mawar Putih, Kamboja, Anyelir, dan Melati memiliki makna simbolis yang dalam.
  • Meskipun harum dan indah, bunga-bunga ini sering dikaitkan dengan kesedihan dan perpisahan dalam berbagai budaya.
  • Pemahaman akan simbolisme bunga membantu kita lebih menghargai dan bijak dalam memberikannya.

Warna-warni bunga dan wanginya yang semerbak sering kali bikin hati tenang. Tapi siapa sangka, di balik keindahan dan harumnya, ada makna yang ternyata cukup mengiris. Beberapa bunga yang sering kita kagumi justru dikenal sebagai simbol kesedihan di berbagai budaya.

Bunga tak cuma soal tampilan dan aroma, tapi juga soal cerita dan filosofi di balik kelopaknya. Simbol-simbol ini lahir dari sejarah, mitos, hingga tradisi yang terus dijaga dari generasi ke generasi. Jadi, lain kali kamu lihat bunga ini, mungkin kamu akan memandangnya dengan cara yang berbeda.

1. Lily – elegan tapi melankolis

Lily (freepik.com/wirestock)

Lily adalah salah satu bunga yang paling sering muncul di momen-momen duka. Harumnya lembut dan tampilannya begitu elegan, membuat banyak orang menjadikannya bunga pilihan di pemakaman. Di berbagai negara barat, lily adalah lambang dari jiwa yang kembali ke tempat suci, semacam simbol kesucian setelah kematian.

Meskipun aromanya menenangkan, lily sering membuat orang teringat pada kepergian orang tersayang. Warna putihnya melambangkan kedamaian, tapi juga kehilangan. Bagi sebagian orang, satu tangkai lily bisa membawa kenangan pahit tentang perpisahan yang belum sempat dituntaskan.

2. Mawar putih – harum tenang, simbol perpisahan

Mawar putih (pixabay.com/Pexels)

Mawar putih identik dengan kemurnian dan cinta tanpa syarat. Wanginya lembut dan tenang, cocok untuk situasi yang penuh ketulusan. Tapi di sisi lain, mawar putih juga punya citra yang cukup kelam. Ia sering jadi bunga pelengkap di acara pemakaman dan perpisahan.

Di banyak budaya, mawar putih dipakai untuk mengungkapkan duka yang dalam tanpa harus banyak kata. Ia melambangkan harapan yang tak sempat terwujud dan cinta yang tak sampai. Ironisnya, bunga yang sering dipakai untuk menyambut kehidupan baru juga jadi simbol akhir dari perjalanan.

3. Kamboja – wangi tropis, bayang-bayang kehilangan

Kamboja (pixabay.com/SandeepHanda)

Kalau kamu pernah ke Bali atau beberapa daerah lain di Asia Tenggara, pasti familiar dengan bunga kamboja. Aromanya khas banget, perpaduan antara manis dan eksotis. Tapi jangan salah, kamboja sering dikaitkan dengan kematian dan alam baka.

Bunga ini sering tumbuh di area pemakaman atau dipakai dalam upacara kematian. Di beberapa budaya, kamboja diyakini sebagai bunga penjemput roh atau lambang dari dunia yang tak terlihat. Jadi meski wanginya bikin rileks, nuansa misterius dan sendu tetap membuntutinya.

4. Anyelir (Carnation) – wangi tahan lama, simbol air mata

Anyelir (pixabay.com/Gerhard_Romero)

Anyelir adalah bunga yang terkenal awet dan memiliki wangi lembut yang khas. Warna-warninya cerah, mulai dari merah, putih, sampai pink, bikin bunga ini sering jadi pilihan di berbagai acara. Tapi khusus anyelir putih dan merah muda, ada makna tersembunyi yang cukup menyayat.

Di Eropa, khususnya di Inggris, anyelir putih kerap melambangkan duka mendalam dan kenangan terhadap ibu yang sudah tiada. Di Korea Selatan, anyelir juga sering digunakan saat hari peringatan orang tua. Wanginya yang tahan lama ibarat emosi yang terus menetap meskipun waktu berjalan.

5. Melati – wanginya ikonik, tapi lambang perpisahan abadi

Melati (pixabay.com/Ralphs_Fotos)

Siapa yang tak kenal bunga melati? Aromanya sangat ikonik, sering dijadikan parfum atau campuran teh. Tapi di balik kesan anggun dan harumnya yang menenangkan, melati punya makna mendalam soal kepergian dan perpisahan.

Di beberapa budaya Asia, termasuk Indonesia, melati kerap digunakan dalam prosesi pemakaman atau sebagai taburan di pusara. Melati juga sering hadir dalam ritual tradisional yang berhubungan dengan pernikahan dan kematian, seolah menyatukan dua momen sakral, yaitu awal dan akhir. Harumnya bisa bikin nostalgia, tapi juga memunculkan rasa kehilangan yang halus.

Aroma bunga memang menenangkan, tapi setiap kelopak membawa cerita dan makna yang lebih dalam. Apa yang terlihat indah belum tentu selalu membawa kebahagiaan, termasuk bunga-bunga harum yang ternyata menyimpan makna kesedihan.

Memahami simbolisme ini bukan untuk menjauh dari keindahan bunga, tapi justru agar kita bisa lebih menghargai dan bijak dalam memberikannya. Karena kadang, satu bunga bisa mengungkapkan lebih banyak daripada ribuan kata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team