Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Meremajakan Media Tanam Bekas Supaya Kembali Subur

ilustrasi menanam (pexels.com/karolina-grabowska)
ilustrasi menanam (pexels.com/karolina-grabowska)
Intinya sih...
  • Tanah kembali sehat dan subur dengan peremajaan media tanam bekas panen
  • Keluarkan media tanam dari pot atau polybag, pisahkan serabut akar, dan jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari
  • Gunakan kapur dolomit untuk menetralkan keasaman tanah, asam humat untuk menyuburkan media tanam, atau tambahkan pupuk organik dan arang sekam

Seiring waktu, media tanam tanah berubah menjadi keras dan kering. Hal ini bisa disebabkan karena kualitas unsur hara terus menurun. Apalagi media tanam yang ditempatkan di dalam polybag, media tanam akan cenderung cepat padat dan membuat akar menyerap nutrisi dengan sangat terbatas.

Untuk itu, media tanam bekas panen perlu diremajakan agar dapat digunakan kembali untuk menanam tanaman. Peremajaan media tanam berfungsi untuk mengembalikan dan memperbanyak jumlah mikroorganisme pada media tanam, khususnya tanah, agar tanaman menjadi subur. Berikut beberapa cara meremajakan media tanam bekas menjadi lebih sehat dan subur. 

1. Jemur media tanam

ilustrasi berkebun (pexels.com/greta-hoffman)
ilustrasi berkebun (pexels.com/greta-hoffman)

Pertama, keluarkan media tanam dari pot atau polybag. Bila tekstur media tanam sangat keras, kamu bisa menyiramnya dengan air supaya lebih sedikit gembur. Kemudian, pisahkan media tanam dengan serabut akar. Pisahkan juga batu kerikil dan serpihan plastik jika kamu menemukannya di antara media tanam.

Setelah itu baru kamu bisa menjemur media tanam di bawah sinar matahari. Penjemuran media tanam bertujuan agar bakteri, hama, atau patogen pada media tanam bisa hilang. Kamu bisa melakukan penjemuran media tanam sekitar tiga hari.

Setelah dijemur, kamu bisa langsung menggunakan media tanam bekas menjadi media tanam baru. Namun, kekurangannya media tanam masih minim unsur hara karena tidak dilakukan penambahan pupuk atau kandungan unsur hara lainnya. Penjemuran media tanam cukup untuk mensterilkan media tanam dari bakal penyakit.

2. Tambahkan kapur dolomit

ilustrasi media tanam (pixabay.com/jing)
ilustrasi media tanam (pixabay.com/jing)

Jika pH tanah asam maka media tanam kesulitan menyerap unsur hara dan nutrisi. Beberapa penyebab pH tanah asam adalah karena terkontaminasi logam dan besi, atau media tanam terlalu banyak mendapat pupuk berbahan kimia. Kapur dolomit bisa dipakai untuk menetralkan keasaman tanah. Kapur dolomit berupa bubuk putih yang mengandung magnesium dan kalsium, kapur ini biasa digunakan petani sebelum masa tanam. 

Untuk menggunakan kapur dolomit, kamu perlu mengukur tingkat keasaman pada media tanam. Kamu bisa menggunakan kertas lakmus atau pH meter untuk mengukut kadar keasaman pada tanah. Media tanam yang asam umumnya di bawah angka tujug. 

Untuk mengaplikasikan kapur dolomit, cukup sebarkan kapur dolomit pada media tanam yang sudah steril. Kemudian tanah yang sudah ditaburi dan dicampur kapur dolomit difermentasi selama 7-10 hari, baru bisa digunakan sebagai media tanam. 

3. Taburkan dengan asam humat

ilustrasi tanaman (pixabay.com/thophilong)
ilustrasi tanaman (pixabay.com/thophilong)

Selain kapur dolomit, kamu juga bisa menggunakan asam humat untuk menyuburkan media tanam. Asam humat dapat mengembalikan unsur-unsur hara yang ada pada media tanam. Bubuk berwarna hitam pekat ini juga dapat menggemburkan media tanam yang keras. 

Pengaplikasian asam humat lebih mudah, cukup dicampur dengan air atau disebarkan langsung di sekitar media tanam. Maka dalam beberapa waktu, tanah akan kembali gembur dan subur. Pengaplikasian asam humat tidak harus pada media tanam bekas panen, kamu bisa menggunakan asam humat saat media tanam pada polybag keras, mudah kering, dan berwarna cokelat terang.

4. Jadikan media tanam bekas sebagai campuran pupuk kompos

ilustrasi media tanam (pixabay.com/pexels)
ilustrasi media tanam (pixabay.com/pexels)

Kamu juga bisa memanfaatkan media tanam bekas sebagai campuran pupuk kompos. Bila kau memiliki komposter di rumah, kamu bisa menambahkan media tanam bekas ke dalam komposter. Media tanam bekas akan terfermentasi bersama dengan benda-benda yang dipakai untuk kompos seperti sisa makanan dan daun kering.

Selama proses pengomposan, media tanam bekas yang miskin unsur hara akan kembali beregenarasi dan memunculkan mikroorganisme baru. Setelah proses fermentasi selesai, media tanam dapat digunakan kembali. 

5. Tambahkan arang sekam dan pupuk

ilustrasi berkebun (pixabay.com/planet_fox)
ilustrasi berkebun (pixabay.com/planet_fox)

Cara cepat menyuburkan dan meremajakan media tanam adalah dengan menambahkan pupuk organik atau arang sekam ke dalam media tanam. Arang sekam membantu meningkatkan porositas media tanam, sehingga akar dapat menjalar dan menyerap nutrisi dengan baik. 

Sedangkan tambahan pupuk dapat menyuburkan dan memperbaiki kualitas media tanam. Pilihlah pupuk organik dengan jenis tanah, seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Selain menambah volume media tanam, pupuk kompos dan pupuk kandang juga lebih alami dan ramah lingkungan.

Setiap selesai memanen, media tanam perlu diremajakan kembali agar tanah tetap subur. Pililhlah cara meremajakan media tanam sesuai dengan kebutuhanmu. Meremajakan tanah jadi salah satu cara berkelanjutan agar tanah dapat terus digunakan berulang kali sebagai media tanam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ema Endrawati
EditorEma Endrawati
Follow Us