Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkebun (pexels.com/shvetsa)

Intinya sih...

  • Tanaman rentan terkena hama dan jamur
  • Air hujan berlebih dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan membuatnya rentan terkena penyakit.
  • Penyinaran matahari yang kurang, kelembaban udara, dan pertumbuhan gulma juga menjadi tantangan saat berkebun di musim penghujan.
  • Membangun greenhouse, memperhatikan pencahayaan matahari, mencegah jamur dan hama, serta merawat tanaman yang tahan musim hujan adalah solusi dalam berkebun di musim penghujan.

Kebutuhan air pada tanaman di musim hujan sangat melimpah. Sayangnya, air yang terlalu banyak tidak selalu berbuah baik pada tanaman. Air hujan yang terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Di musim penghujan, berkebun punya tantangan tersendiri. Selain air hujan yang berlebih, cuaca yang cenderung lembab juga membuat tanaman rentan terkena penyakit. Berikut beberapa tantangan yang harus kamu hadapi saat berkebun di musim penghujan.

1.Terlalu banyak air

ilustrasi berkebun (pexels.com/wildlittlethingsphoto)

Air memang menjadi kebutuhan utama tanaman. Namun, bila air yang diperoleh tanaman berlebihan tentu dapat menyebabkan overdosis. Ditambah saat musim hujan, air hujan hampir turun setiap hari.

Tanaman yang terlalu mendapat banyak air dapat menyebabkan media tanam kehilangan nutrisi yang menghambat pertumbuhan tanaman. Air yang berlebih juga mengakibatkan genangan pada media tanam, yang menyebabkan akar membusuk.

Membangun greenhouse adalah solusi tepat untuk menghindari tanaman terkena banyak air hujan. Namun, kamu bisa meletakkannya di tempat yang teduh dan terhindar air hujan secara langsung. Pastikan juga drainase pot tidak tersumbat agar air hujan tidak menggenangi media tanam.

2.Matahari jarang muncul

ilustrasi berkebun (pexels.com/tuongchopper)

Cuaca mendung dan hujan membuat matahari jarang muncul. Padahal tanaman sangat membutuhkan paparan sinar matahari untuk fotosintesis. Jika kekurangan sinar matahari, pertumbuhan tanaman juga menjadi terhambat.

Untuk mengatasinya, kamu perlu meletakkan tanaman di tempat yang terpapar sinar matahari yang cukup. Letakkan di tempat yang mendapat cukup sinar matahari sekaligus terhindar dari guyuran air hujan berlebih. Jangan lupa berikan pupuk atau suplemen tambahan untuk merangsang pertumbuhan tanaman.

3.Rentan tumbuh jamur

ilustrasi tanaman terkena penyakit jamur (unsplash.com/eprouzet)

Cuaca yang lembab saat musim hujan juga membuat tanaman rentan tumbuh jamur. Ditambah paparan matahari yang sedikit membuat jamur semakin tumbuh subur. Jamur biasa menempel pada daun tanaman. Warnanya bervariasi bisa bercak cokelat atau hitam.

Salah satu cara mencegah jamur tumbuh pada tanaman adalah dengan menjaga tanaman untuk tetap kering dan tidak basah. Namun, kamu juga bisa memakai rempah-rempah dapur untuk diolah menjadi fungisida nabati. Lalu, semprotkan pada tanaman secara rutin seminggu sekali.

4.Rentan terhadap serangan hama

ilustrasi tanaman terkena hama (unsplash.com/selvavaleska)

Selain jamur, tanaman juga rentan terserang hama ketika musim hujan tiba. Cuaca yang lembab mempermudah hama, khususnya serangga berkembang biak dengan cepat. Bahkan hama bekicot yang memakan daun juga bermunculan di musim penghujan.

Pencegahan hama sama dengan pencegahan jamur, kamu butuh pestisida untuk menanggulangi hama. Beberapa rempah dapur seperti bawang putih, kunyit, hingga cuka dapat dijadikan pestisida alami. Namun, jika kamu tidak merasa puas dengan rempah dapur, kamu bisa menggunakan pestisida nabati yang dijual di pasaran.

5.Gulma tumbuh subur

ilustrasi mulsa (pexels.com/id-id/nc-farm-bureau-mark)

Selama musim hujan, gulma cenderung tumbuh subur dan memenuhi media tanam. Jika dibiarkan, gulma atau rumput akan berebut dengan tanamanmu untuk mengambil nutrisi dari dalam tanah. Pertumbuhan tanaman menjadi tidak maksimal karena fokus nutrisi dari media tanam harus dibagi-bagi.

Kamu harus lebih rajin menyiangi gulma untuk menghindari pertumbuhan gulma yang lebih banyak. Jika kamu memiliki lahan berkebun yang besar, kamu bisa memanfaatkan mulsa. Tutup media tanam dengan mulsa, dengan begitu mulsa tidak mendapat akses sinar matahari dan tidak bisa tumbuh.

6.Tanaman tumbang akibat hujan deras

ilustrasi berkebun (pexels.com/wildlittlethingsphoto)

Angin kencang dan hujan deras sering melanda saat musim hujan. Hal ini membuat tanaman mudah tumbang dan melengkung. Jika dibiarkan tanaman menjadi rusak, dan tampilannya menjadi tidak cantik.

Jangan lupa beri penopang atau penyangga seperti kayu untuk mencegah batang patah. Bila perlu, ikat menggunakan tali untuk membantu tanaman tetap kokoh.

7.Tanaman tidak berbuah dan mati

ilustrasi berkebun (pexels.com/jonathanborba)

Tidak semua tanaman dapat bertahan dengan baik di musim hujan yang ekstrim. Beberapa tanaman akan langsung mati saat terserang jamur atau terkena banyak air hujan. Jadi, pilihlah tanaman yang benar-benar bisa hidup sepanjang musim hujan.

Beberapa tanaman yang tumbuh dengan baik di musim penghujan antara lain sayuran hijau, tomat, hingga mentimun. Untuk tanaman hias yang dapat berbunga di musim hujan contohnya melati, lily, dan bunga sepatu. Sukulen dan kaktus seperti lidah buaya, euphorbia, dan echeveria juga tahan banting terhadap hujan.

Berkebun di berbagai musim punya tantangan masing-masing. Meskipun cukup banyak tantangan berkebun di musim hujan, jangan sampai menyerah untuk berkebun. Jadikan berkebun sebuah hobi yang menyenangkan dan tumbuhkan tanaman-tanaman sehat di pekarangan rumahmu.

Editorial Team