10 Alasan Orang Jawa Percaya Menikah di Bulan Suro Bisa Membawa Sial

Buat kamu yang berasal dari Jawa atau punya keluarga Jawa, mungkin sudah nggak asing lagi dengan larangan menikah di bulan Suro. Bulan Suro adalah penanggalan Jawa yang bersamaan dengan bulan Muharram dalam kalender Hijriyah.
Meski nggak ada larangan secara agama, banyak orang Jawa yang masih menghindari menikah di bulan ini. Kenapa? Nah, berikut ini adalah 10 alasan kenapa banyak orang percaya kalau menikah di bulan Suro bisa membawa sial:
1. Bulan Suro Dipercaya Sebagai Bulan Keramat
Dalam kepercayaan Jawa, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang sakral dan penuh aura mistis. Banyak yang percaya bahwa energi spiritual di bulan ini sedang kuat-kuatnya, sehingga menikah justru bisa dianggap mengganggu ketenangan para leluhur atau makhluk gaib.
2. Waktunya untuk Lelaku, Bukan Pesta
Bulan Suro biasanya dimanfaatkan untuk “lelaku” atau laku spiritual, seperti tirakat, semedi, puasa, atau ziarah. Karena itu, melakukan hajatan besar seperti pernikahan dianggap kurang pantas, bahkan bisa bertentangan dengan suasana batin masyarakat.
3. Takut Rezeki Tersendat
Beberapa orang percaya bahwa menikah di bulan Suro bisa membuat rezeki pasangan tersendat. Mitos ini membuat banyak pasangan dan keluarganya khawatir jika pernikahan dilangsungkan di bulan ini, karena takut ada masalah ekonomi di masa depan.
4. Takut Rumah Tangga Tidak Langgeng
Mitos lainnya menyebutkan bahwa menikah di bulan Suro akan membawa energi negatif ke dalam hubungan. Efeknya, rumah tangga bisa jadi penuh pertengkaran, sering sakit, atau bahkan berakhir dengan perceraian.
5. Cerita dari Orang Tua & Sesepuh
Kepercayaan ini sering diperkuat dengan cerita-cerita dari orang tua, kakek-nenek, atau tetua adat yang mengaku pernah melihat banyak pasangan bercerai karena menikah di bulan Suro. Padahal, belum tentu benar atau ada hubungannya secara langsung.
6. Adat Jawa yang Masih Dipegang Kuat
Meskipun zaman sudah modern, banyak keluarga Jawa yang masih memegang adat dan tradisi leluhur. Bahkan, ada yang rela menunda pernikahan hanya untuk menghindari bulan Suro, agar tetap sesuai “pakem” budaya.
7. Takut Mendapat Karma atau Kutukan
Ada anggapan bahwa orang yang menikah di bulan Suro bisa kena karma atau kutukan, karena dianggap melanggar aturan tak tertulis dalam budaya Jawa. Kepercayaan ini cukup kuat di kalangan masyarakat pedesaan.
8. Menghindari Benturan Energi Spiritual
Dalam kepercayaan Kejawen, bulan Suro adalah waktunya para leluhur dan makhluk halus “bergerak”. Jika kamu mengadakan perayaan besar seperti pernikahan, dikhawatirkan akan bentrok dengan energi gaib, dan membawa sial bagi pengantin.
9. Pengaruh Film dan Cerita Mistis
Banyak film horror Indonesia atau cerita mistis yang mengambil setting bulan Suro sebagai bulan yang menyeramkan. Hal ini semakin memperkuat citra Suro sebagai bulan yang tidak cocok untuk acara bahagia seperti pernikahan.
10. Takut Dicap Melawan Adat
Beberapa orang akhirnya memilih untuk tidak menikah di bulan Suro bukan karena percaya mitos, tapi karena takut dikritik oleh tetangga atau keluarga. Menikah di bulan Suro bisa dianggap “melawan adat” dan dianggap tidak sopan terhadap leluhur.