Ilustrasi kentongan milik warga Bantul. IDN Times/Daruwaskita
Tak cuma itu saja, alat kentongan poskampling juga bisa dimanfaatkan sebagai sinyal penanda bahaya. Kentongan, katanya selama ini masih sering dijumpai di wilayah pedesaan dan umumnya menjadi alat komunikasi antar warga.
"Dengan perkembangan zaman yang pesat, untuk itulah warga bisa mengkombinasikan sisi keunikan kearifan lokal warisan leluhur itu dengan perangkat teknologi. Sehingga deteksi dini bisa dilakukan dengan cepat. Misalkan kita bisa memperkirakan kalau di wilayah dataran rendah tentu potensi bencananya mengarah pada banjir. Kemudian di perengan identik dengan bencana longsor, di wilayah Semarang atas bisa dideteksi risiko bencana rekahan tanah. Bahkan kearifan lokal bisa mendeteksi datangnya tsunami di pantai," ucapnya.
Sedangkan, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jateng m Syafrudin sepakat dengan saran yang dilontarkan Aji.
Ia menyebut sebuah kentongan yang dibunyikan bisa jadi simbol early warning system sebagai pengingat tanda bahaya. "Saya pikir masih relevan ya terkait dengan kentongan. Karena bunyi kentongan bisa mengingatkan masyarakat untuk waspada," ungkapnya.