5 Barang Impulsif yang Sering Dibeli Gen Z, Nyesel Belakangan!

Pernah gak sih, kamu ngerasa kalap belanja cuma gara-gara lihat review viral di TikTok atau Instastory teman? Tanpa pikir panjang, barang tersebut langsung di-checkout, padahal belum tentu dibutuhkan. Belanja impulsif kayak gini tuh emang jadi kebiasaan banyak Gen Z zaman sekarang. Entah karena alasan seperti iseng atau sekadar FOMO saja.
Walaupun seru di awal, sayangnya gak semua barang impulsif itu bikin puas. Gak jarang, setelah barang sampai dan dipakai sebentar, malah muncul rasa nyesel karena telah beli barang yang sebenarnya gak perlu. Apa saja, sih, barang impulsif yang sering dibeli Gen Z tersebut? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!
1. Skincare viral di TikTok

Siapa sih yang gak tergoda sama skincare yang viral di TikTok? Apalagi kalau udah banyak yang bilang positif tentang produk tersebut.
Pastinya tanpa pikir panjang, langsung deh klik beli sekarang, tanpa memerhatikan kecocokan produk tersebut dengan kulit masing-masing. Karena banyak ter-expose dengan media sosial, para Gen Z memang gampang kepincut sama review instan yang banyak bertebaran.
Sayangnya, gak semua produk yang viral itu cocok buat semua orang. Banyak juga yang akhirnya ngalamin breakout, iritasi, atau malah gak ngaruh sama sekali. Ujung-ujungnya, produk itu cuma numpuk di meja rias dan jadi pajangan. Jadi mulai sekarang, ada baiknya lebih selektif sebelum beli skincare yang viral, ya!
2. Merchandise idol atau fandom

Buat para Gen Z yang aktif di dunia fandom, godaan terbesar itu ya merchandise idol kesayangan. Mulai dari photocard, lightstick, album dengan berbagai versi, sampai gantungan kunci limited edition. Semuanya tuh terasa wajib punya. Rasanya kalau gak beli, takut ketinggalan momen atau gak kelihatan se-loyal fans lainnya.
Tapi setelah hype-nya lewat, sering banget tuh muncul perasaan nyesel. Barang-barangnya cuma disimpan rapi di rak, gak dipakai, dan akhirnya berdebu begitu saja.
Kalau dihitung-hitung, total belanjanya bisa ratusan ribu sampai jutaan. Sayangnya, banyak yang baru sadar setelah uangnya habis dan tabungan menipis. Jadi, gak ada salahnya buat gak takut ketinggalan tren, ya. Karena bisa jadi, hype-nya tidak bertahan lama dan menyesal belakangan.
3. Baju atau aksesori yang ‘aesthetic’

Lagi scroll TikTok sebentar saja, rasanya banyak banget outfit lucu yang bertebaran. Tanpa pikir panjang, langsung checkout karena tampilannya cakep dan harganya juga terjangkau. Tapi begitu barang datang, kenyatannya gak seindah di foto. Entah ukurannya gak pas, bahannya panas, atau pas dipakai malah bikin gak percaya diri.
Baju dan aksesori yang dibeli impulsif ini sering banget berakhir di lemari tanpa pernah benar-benar dipakai. Cuma jadi tumpukan barang yang “niatnya dipakai nanti,” tapi gak pernah kejadian. Gen Z memang suka banget eksplorasu gaya, tapi kalau gak realistis sama kebutuhan dan kenyamanan diri sendiri, akhirnya malah bikin nyesel.
4. Gadget tambahan yang jarang terpakai

Gen Z dikenal sebagai generasi tech-savvy, gak heran kalau gampang tergoda beli gadget tambahan. Mulai dari ring light, mouse wireless, sampai tablet khusus buat catatan digital. Semuanya tuh kelihatan penting banget buat menunjang produktivitas. Belum lagi kalau dikemas dengan embel-embel “aesthetic”, makin sulit deh nolaknya!
Tapi realitanya, banyak dari gadget ini akhirnya cuma dipakai sekkali dua kali, lalu nganggur di meja. Ringlight yang niatnya buat bikin konten malah jadi lampu tidur, tablet mahal cuma buat doodle iseng, dan alat-alat lainnya berakhir di pojokan meja kerja. Sayang banget, kan?
5. Snack import atau makanan viral

Scroll media sosial, lihat orang review snack Korea, Jepang, atau China-lah, langsung ngiler dan buru-buru ingin coba. Godaan snack di media sosial memang tak terhindarkan, apalagi kalau tampilannya unik dan kelihatan sedap banget. Gak peduli harganya agak mahal, yang penting bisa ikut tren dan upload ke story.
Tapi seringnya, rasa snack atau minuman itu juga gak selalu sesuai ekspektasi. Ada yang terlalu manis, aneh di lidah, atau sekadar tidak sesuai dengan lidah kebanyakan orang Indonesia. Ujung-ujungnya juga gak dimakan dan jadi story doang. Sayang kan, kalau beli makanan viral tapi gak sesuai dengan ekspektasi? Jadi, ada baiknya untuk menahan godaan beli makanan viral, ya!
Gak ada yang salah kok dengan sesekali memanjakan diri lewat belanja. Tapi yang jadi masalah adalah saat belanja impulsif justru bikin dompet menipis dan barangnya malah gak kepakai. Apalagi buat Gen Z yang masih belajar atur keuangan sendiri, penting banget untuk mulai memilah antara keinginan dan kebutuhan. Semoga artikel ini membantu kamu, ya!