5 Bunga yang Mekar ke Bawah dengan Tangkai Menggantung, Anggun Banget!

Pada umumnya, bunga mekar menghadap ke arah cahaya atau biasa disebut fototropisme. Hal ini dilakukan oleh sebagian besar bunga agar bisa mendapatkan cahaya semaksimal mungkin untuk proses fotosintesis. Dengan menghadap ke atas, bunga juga bisa mempermudah jangkauan angin ataupun serangga untuk membantu dalam proses penyerbukan.
Namun, ternyata ada juga bunga yang tumbuh mekar ke arah bawah, lho! Bunga jenis ini biasanya memiliki tangkai menggantung sehingga sering disebut sebagai pendulous atau bunga gantung. Bentuknya yang mekar ke bawah ini berfungsi sebagai pelindung serbuk sari biar gak tergenang air hujan. Penasaran apa saja kelima bunga anggun ini? Yuk, langsung saja simak uraian berikut!
1. Bunga terompet (Brugmansia)
Bunga terompet (Brugmansia) memiliki bentuk menyerupai lonceng besar yang menggantung. Bunga jenis ini memiliki variasi warna putih, krem, kuning, jingga, merah, merah muda, dan hijau yang biasanya mengeluarkan aroma semerbak wangi saat malam hari. Menariknya lagi, bunga yang satu ini juga bisa mengundang serangga penyerbuk dan burung kolibri untuk mendekat.
Dilansir Britannica, bunga terompet mulanya berasal dari Amerika Selatan. Hingga pada akhirnya beberapa spesies bunga ini ternaturalisasi di berbagai daerah dengan iklim sedang dan tropis di seluruh dunia. Meski terlihat cantik, sebenarnya seluruh bagian dari bunga ini mengandung racun alkaloids atropine, scopolamine, dan hyoscyamine. Jika gak sengaja tertelan bisa menyebabkan halusinasi, kelumpuhan, takikardia, dan hilang ingatan yang bersifat fatal.
2. Bunga bleeding heart (Lamprocapnos spectabilis)
Dilansir GardenersWorld.com, bunga bleeding heart (Lamprocapnos spectabilis) merupakan bunga asal Tiongkok yang memiliki bunga berbentuk hati merah muda dengan ujung berwarna putih. Bentuknya unik, seolah-olah menyerupai tetesan darah yang menetes dari hati yang menggantung. Itulah mengapa bunga ini dinamakan bleeding heart atau hati yang berdarah.
Perawatan bleeding heart cukup mudah, asalkan terhindar dari cahaya matahari langsung. Itulah mengapa tanaman ini bakal tumbuh mekar sepanjang akhir musim semi hingga awal musim panas, selama cuacanya lembab dan teduh. Seperti tanaman hias pada umumnya, beberapa bagian bunga bleeding heart juga mengandung racun ringan yang bisa berbahaya jika gak sengaja tertelan oleh manusia maupun hewan peliharaan.
3. Bunga columbine (Aquilegia)
Bunga columbine (Aquilegia) memiliki bentuk kelopak anggun yang menyerupai mahkota menghadap ke bawah. Bunga ini memiliki berbagai variasi warna, mulai dari merah, ungu, kuning, hingga biru, yang menarik berbagai serangga penyerbuk dan burung kolibri untuk mendekat. Columbine cukup populer sebagai tanaman taman, karena bentuknya yang unik dan warnanya yang mencolok.
Tanaman ini tumbuh subur di daerah dengan iklim sedang dan biasanya mekar di akhir musim semi hingga awal musim panas. Dilansir Waterwise Gardening, columbine termasuk tanaman berumur pendek yang hanya bisa bertahan paling lama 3-4 tahun. Meski demikian, tanaman ini bisa secara mandiri menyebarkan benihnya, sehingga membentuk koloni yang terus meregenerasi secara otomatis.
4. Bunga bluebell (Hyacinthoides non-scripta)
Bunga bluebell (Hyacinthoides non-scripta) merupakan bunga liar khas Eropa yang terkenal dengan warna biru cerah dan bentuknya yang menyerupai lonceng kecil. Tanaman ini biasanya tumbuh massal di hutan-hutan dan membentuk hamparan biru di bawah pepohonan pada musim semi. Bunganya yang khas dan aromanya yang manis bikin bluebell memiliki daya tarik tersendiri bagi para serangga penyerbuk.
Selain cantik, tanaman bluebell juga memiliki beragam manfaat yang sudah digunakan sejak zaman dulu. Dilansir Woodland Trust, di era Elizabeth umbi bunga ini diambil patinya dan digunakan sebagai bahan untuk membuat kerah dan lengan baju. Bahkan, bunga bluebell kini terus diteliti karena berpotensi bisa melawan sel kanker, lho!
5. Bunga lily of the valey (Convallaria majalis)
Bunga lily of the valley (Convallaria majalis) dikenal dengan lonceng-lonceng putihnya yang mungil dan harum. Bunga ini sering diasosiasikan dengan kemurnian dan kerendahan hati yang seringkali dijadikan simbol dalam upacara pernikahan. Lily of the valley tumbuh subur di area yang teduh dan lembab, serta umumnya mekar di akhir musim semi.
Dilansir Gardenia, Convallaria majalis merupakan tanaman asli Eropa dan pada akhirnya mulai tumbuh di sebagian besar wilayah Amerika yang beriklim sedang. Tanaman ini menyebar dengan cepat melalui rimpangnya, sehingga menciptakan hamparan bunga putih yang indah di taman atau hutan. Meskipun cantik dan harum, semua bagian lily of the valley mengandung racun yang bisa berbahaya jika tertelan.
Kelima bunga yang telah dibahas di atas merupakan bunga gantung yang mekar ke bawah dengan anggun. Beberapa bunga ini memiliki bentuk lonceng, hati, dan mahkota terbalik yang tentunya memiliki keunikannya masing-masing. Gak semua bunga cantik ini beracun, karena ternyata ada juga bunga yang memilki segudang manfaat yang sudah digunakan sejak zaman dulu. Gimana? Keindahan bunga-bunga ini bikin takjub, bukan?