ilustrasi lichen atau lumut kerak (wikimedia.org/John Robert McPherson)
Tidak hanya dapat memperoleh nutrisi dari bahan organik yang sudah mati, terdapat pula jenis tumbuhan yang memperoleh makanan dan air dari udara, hujan, dan bahan organik yang menumpuk di sekitar tempat mereka tumbuh. Tumbuhan ini disebut dengan tumbuhan epifit. Dilansir laman Britannica, tumbuhan epifit memperoleh air dan nutrisi dari udara, air, hingga debu yang ada di sekitar mereka.
Tumbuhan ini tidak tumbuh di tanah, melainkan menempel pada tumbuhan lain seperti pada batang atau cabang pohon. Akar tumbuhan epifit umumnya berfungsi sebagai jangkar untuk menempel pada inang dan menyerap air hujan. Walaupun menempel pada inang, tumbuhan ini tidak bersifat parasit karena mereka menangkap makananannya sendiri.
Tumbuhan epifit sering ditemukan di hutan hujan tropis dimana kelembaban udara tinggi dan terdapat sinar matahari yang cukup. Salah satu contoh tumbuhan epifit adalah lumut, lumut kerak, dan pakis.
Tumbuhan memiliki banyak cara yang berbeda untuk memperoleh makananan dan air selain dari proses fotosintesis. Cara memperoleh makanan tumbuhan seringkali berbeda tergantung dengan jenisnya. Perbedaan cara dalam memperoleh makanan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sepeti ketersediaan nutrisi di lingkungan, kompetisi dengan tumbuhan lain, dan perbedaan morfologi tumbuhan. Perbedaan morfologi tumbuhan seperti bentuk daun, akar, dan batang yang berbeda juga berperan penting dalam cara tumbuhan untuk memperoleh makanannya dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang dinamis.