Akibat terjadinya fenomena Kulminasi Utama atau hari tanpa bayangan, kata dia, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
"Penyebab hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi," katanya.
Dengan demikian, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5o Lintang Utara hingga 23,5o Lintang Selatan. "Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari," katanya.
Dia menyebutkan untuk wilayah Jepara fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 10 Oktober 2019.
Sementara untuk Semarang, Pekalongan, Kudus, Demak, Pemalang dan sekitarnya, fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 11 Oktober 2019.
Sementara untuk Salatiga, Ungaran, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 12 Oktober 2019.
Sementara untuk Boyolali, Surakarta, Magelang, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 13 Oktober 2019.