Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Kucing Tandang, Kucing yang Mencari Mangsa di Wilayah Perairan

Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
Intinya sih...
  • Kucing tandang merupakan spesies kucing liar kecil yang hidup di Asia Tenggara, terutama di Thailand, Malaysia, Kalimantan, dan Sumatra.
  • Kucing ini memiliki penglihatan stereoskopik yang baik dan makanan utamanya adalah ikan yang mereka buru sendiri di tepi sungai.
  • Jumlah populasi kucing tandang di alam liar hanya sekitar 2.500 individu dewasa dan masuk dalam kategori terancam punah menurut IUCN Red List.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing tandang atau Prionailurus planiceps merupakan spesies kucing liar berukuran kecil yang berasal dari Asia Tenggara. Kucing ini dapat ditemukan di wilayah Thailand bagian selatan, Malaysia, Pulau Kalimantan, dan Sumatra. Mereka hidup di hutan hujan tropis dataran rendah dan biasanya ditemukan di wilayah dekat daerah pesisir. 

Individu jantan kucing ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan betinanya. Jantan dapat memiliki tubuh sepanjang 43–50 cm, dengan panjang ekor 13–20 cm. Sedangkan betina memiliki panjang tubuh 33–37 cm, dengan panjang ekor berkisar antara 15–17 cm. Cari tahu lebih dalam tentang kucing tandang melalui fakta-fakta berikut yuk!

1. Rambut yang tebal dan lembut

Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Thibaud Aronson)
Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Thibaud Aronson)

Kucing tandang memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan kucing domestik. Rambutnya tebal, dan lembut. Warna rambutnya cokelat kemerahan di bagian atas kepala, pada bagian badannya berwarna cokelat kemerahan gelap, serta terdapat bercak putih di bagian perut. Wajah kucing tandang memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan badannya, dengan bagian moncong dan dagu yang berwarna putih. 

2. Penglihatan yang tajam

Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Andreas Wilting)
Kucing tandang (commons.wikimedia.org/Andreas Wilting)

Telinga kucing tandang memiliki bentuk membulat. Matanya berada di bagian depan wajahnya dan jarak antar matanya cukup berdekatan. Struktur mata ini membuat kucing tandang memiliki penglihatan stereoskopik yang lebih baik. Penglihatan ini membantu kucing tandang dapat melihat jauh lebih jelas berbagai objek yang berada di depannya. Kucing ini memiliki kaki yang cukup pendek. Rahangnya relatif kuat dan gigi kucing tandang telah teradaptasi untuk mencengkeram mangsa yang licin.

3. Mencari makan di wilayah perairan

Kucing tandang (www.inaturalist.org/pfaucher)
Kucing tandang (www.inaturalist.org/pfaucher)

Makanan utama dari kucing tandang merupakan ikan. Kucing ini sering teramati berada di tepi sungai, di mana mereka dapat berburu katak, ikan, atau krustasea. Kucing tandang dapat memasukkan kepalanya hingga 12 cm ke bawah air untuk menangkap mangsa. Setelah menangkap mangsanya, kucing ini akan membawa mangsanya setidaknya sejauh 2 meter dari wilayah perairan. Hal ini dilakukan untuk mencegah ikan dan katak melarikan diri kembali ke dalam air. 

4. Hewan soliter

Kucing tandang (www.inaturalist.org/norsalleh1)
Kucing tandang (www.inaturalist.org/norsalleh1)

Kucing tandang merupakan hewan soliter yang menjaga wilayah jelajahnya dengan penandaan menggunakan aroma. Kucing ini umumnya aktif di malam hari. Namun, ketika berada di penangkaran, kucing tandang betina teramati bersifat krepuskular, yaitu aktif pada waktu peralihan hari. Umumnya mereka akan aktif di antara pukul 08.00–11.30, serta pada pukul 18.00–22.00. Hewan ini dapat berkomunikasi menggunakan suara, dan vokalisasi yang dikeluarkan anak kucing tandang mirip dengan suara anak kucing domestik pada umumnya.

5. Lahir dalam keadaan altrisial

Kucing tandang (www.inaturalist.org/jstivelman)
Kucing tandang (www.inaturalist.org/jstivelman)

Periode kehamilan kucing tandang umumnya terjadi selama 56 hari. Setelahnya akan dilahirkan 1–2 anak dalam keadaan altrisial, yaitu lemah dan butuh pertolongan induknya untuk bertahan, mirip seperti anak kucing domestik. Induk betina akan menyusui anaknya, kemudian mengajari berburu sebelum akhirnya anak kucing tandang dapat hidup mandiri.

Menurut data IUCN Red List, jumlah populasi kucing tandang yang tersisa di alam liar hanya sekitar 2.500 individu dewasa. Jumlah spesies ini terus menurun karena berbagai ulah manusia. Hal ini menyebabkan kucing tandang masuk ke dalam kategori endangered atau terancam punah berdasarkan IUCN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us