5 Fakta Pakicetus, Mamalia Berkaki Empat Nenek Moyang Paus

Intinya sih...
- Pakicetus adalah nenek moyang paus yang dulunya adalah hewan darat
- Pakicetus hidup sekitar 50 juta tahun lalu di Pakistan dan India
- Penemuan ini menunjukkan bahwa evolusi Pakicetus menjadi paus membutuhkan jutaan tahun
Berjuta-juta tahun yang lalu, banyak spesies dinosaurus punah dan menghilang dari permukaan bumi. Namun, di antara mereka yang berhasil selamat, menjalani proses evolusi hingga bisa bertahan hingga masa modern ini. Salah satunya adalah nenek moyang dari salah satu mamalia laut, yakni paus.
Menariknya, nenek moyang dari paus rupanya dahulu bukanlah hewan air. Dinosaurus yang menjadi nenek moyang paus merupakan hewan berkaki empat yang semula mencari makan di daratan. Namanya adalah Pakicetus. Di bawah ini adalah fakta-fakta menarik tentang Pakicetus yang merupakan nenek moyang paus.
1. Hidup 50 juta tahun yang lalu di Pakistan
Pakicetus hidup di Early Eocene atau sekitar 50 juta tahun yang lalu. Menurut American Museum of Natural History, Pakicetus dahulu kala tersebar di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Pakistan. Dinosaurus satu ini juga hidup di dataran India. Habitatnya berada di pantai di Pakistan dan India.
2. Dinosaurus darat berkaki empat
Sebelum berevolusi menjadi paus, Pakicetus pada awalnya adalah hewan yang hidup di darat. Pakicetus memiliki tubuh yang kecil dengan penampilan mirip anjing atau serigala. Tubuhnya memiliki panjang sekitar 1-2 meter dengan berat tubuh diperkirakan mencapai 45 kg.
Meski hidup di daratan, dinosaurus berkaki empat ini mengonsumsi ikan untuk bertahan hidup. Spesies ini sesekali masuk ke air untuk menangkap ikan dan memakannya.
3. Sempat tidak dipercaya sebagai nenek moyang paus
Paus yang ada saat ini adalah hewan dengan ukuran tubuh yang sangat besar dan hanya hidup di air. Oleh karena itu, pada awal penemuannya, banyak ilmuwan yang meragukan bahwa Pakicetus adalah nenek moyang paus. Apalagi dinosaurus berkaki empat ini adalah makhluk terrestrial atau hanya hidup di daratan.
Pakicetus pertama kali ditemukan pada tahun 1983. Beberapa waktu setelahnya, dinosaurus ini dideskripsikan sebagai makhluk yang memiliki pola hidup semi-aquatic karena ilmuwan pada saat itu kesulitan menerima fakta bahwa nenek moyang paus adalah dinosaurus berkaki empat yang hidup di darat.
Baru pada tahun 2001, ketika kerangka yang lebih lengkap ditemukan, dilakukan pertimbangan kembali status Pakicetus. Dinosaurus ini akhirnya ditetapkan sebagai makhluk yang sepenuhnya hidup di darat.
4. Kerangkanya menyerupai mamalia seperti rusa dan unta
Pakicetus memiliki kerangka yang mirip dengan beberapa mamalia yang ada di zaman modern ini, seperti rusa dan unta. Artinya, dinosaurus yang menjadi nenek moyang dari paus ini memiliki kemampuan lari yang cukup cepat. Akan tetapi, tulang tangkainya yang cukup padat menunjukkan bahwa Pakicetus merupakan tahap awal dalam evolusi Cetacea.
Dalam tahap ini menunjukkan bahwa kemampuan berlari masih dipertahankan meski sudah jarang digunakan. Sebaliknya, kepadatan pada tulang tangkai Pakicetus menunjukkan bahwa dinosaurus ini bisa berjalan di dalam air seperti kerabatnya kuda nil.
5. Memiliki kemiripan dengan paus
Proses evolusi Pakicetus hingga menjadi paus membutuhkan waktu hingga jutaan tahun. Meskipun begitu, keduanya masih memiliki kemiripan yang menjelaskan bahwa Pakicetus dan paus memiliki hubungan dekat. Kemiripan keduanya ini ada di tulang telinga dengan fitur unik dan tulang pergelangan kaki yang menghubungkannya dengan artiodactyl. Artiodactyl sendiri adalah ordo mamalia berkuku genap yang mencakup rusa, sapi, antelop, dan Cetacea (satu-satunya artiodactyl akuatik).
Itulah dia fakta-fakta dari Pakicetus, dinosaurus berkaki empat yang merupakan nenek moyang dari paus. Penemuan Pakicetus sebagai nenek moyang paus memang cukup tidak terduga. Cukup sulit membayangkan mamalia air terbesar di bumi ini dulunya tinggal di daratan.