5 Fakta Unik Merpati Tutul, Merpati Endemik Asia yang Jarang Dilirik

Merpati atau burung dara jadi salah satu burung yang populer dan mudah ditemukan dimanapun. Terkadang ada orang yang memelihara burung ini namun tak jarang burung ini juga terlihat beterbangan bebas di desa, taman, sampai perkotaan.
Tapi tak banyak orang yang tahu kalau merpati yang sering berkeliaran adalah merpati domestik atau merpati feral. Padahal merpati domestik bukan satu-satunya spesies merpati yang ada di dunia.
Spilopelia chinensis atau merpati tutul merupakan salah satu spesies merpati lain selain merpati domestik. Hewan endemik benua Asia ini sebenarnya punya penyebaran yang cukup luas.
Tapi pamornya kalah dari merpati domestik karena warnanya tidak terlalu mencolok dan tidak banyak orang yang memeliharanya. Ukurannya juga tidak seberapa besar sehingga tidak terlalu populer sebagai makanan. Namun walau tidak terlalu terkenal ternyata merpati tutul menyimpan banyak keunikan, lho.
1. Penyebarannya sudah meluas akibat ulah manusia
Laman GBIF menjeaskan kalau merpati tutul dapat ditemukan di banyak daerah, mulai dari Australia, Asia Tenggara, Oseania, Asia Selatan, sampai Amerika. Namun jika melihat penyebaran alaminya burung kecil ini sebenarnya merupakan burung endemik benua Asia.
Manusialah yang membuat penyebaran merpati tutul bisa meluas sampai seperti sekarang. Kemungkinan manusia menyebarkan burung ini lewat beberapa cara, seperti perdagangan dan aktivitas pelayaran.
Merpati tutul sendiri dapat menghuni berbabagi tipe habitat mulai dari habitat alami sampai habitat buatan.
Habitat alami yang bisa ditinggali hewan ini adalah hutan, daerah berkayu, padang rumput, dan area lembab.
Sementara itu habitat buatan yang menjadi rumah bagi merpati tutul adalah kebun, area pertanian, sawah, area pemukiman, sampai perkotaan. Selama ada makanan dan tempat beristirahat suatu tempat bisa jadi rumah bagi merpati tutul.