Saat mendengar kata 'filsuf', hal spontan yang terlintas di pikiran kamu pastinya orang-orang jenius yang sibuk merenung tentang makna hidup. Memang betul, tapi jadi filsuf itu bukan berarti hidup enak dengan pikiran bebas. Beberapa dari mereka justru harus menghadapi nasib tragis, diusir, dipenjara, bahkan dihukum mati karena pemikiran mereka dianggap berbahaya. Ironis, ya? Orang-orang yang justru mencoba mencari kebenaran malah dianggap musuh oleh zamannya sendiri.
Dalam sejarah, ada banyak filsuf yang akhir hidupnya tidak seindah pemikiran mereka. Mulai dari minum racun karena dianggap merusak pandangan masyarakat, sampai dibakar karena menentang keyakinan mayoritas. Kali ini, akan dibahas lima filsuf yang harus menghadapi akhir hidup paling tragis. Siap-siap kaget dan mungkin bakal menggelitik rasa simpati kalian!