Genus semut Tapinoma memiliki beragam spesies, termasuk Tapinoma sessile yang sering ditemukan di Amerika Utara.
Tapinoma melanocephalum adalah spesies semut kecil yang tersebar luas dan sering menjadi hama rumah tangga.
Tapinoma erraticum merupakan spesies semut kecil yang tersebar di Eropa Tengah dan bersifat agresif ketika diganggu.
Semut, makhluk kecil yang sering kamu jumpai di sekitar, ternyata memiliki beragam jenis dan spesies. Salah satu genus semut yang cukup menarik untuk dipelajari adalah Tapinoma.
Lebih dikenal dengan sebutan semut pudak, genus ini memiliki banyak spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia. Kesempatan kali ini akan mengulas lebih dalam tentang 5 spesies semut pudak yang paling umum ditemukan.
Tapinoma sessile adalah spesies semut kecil yang dikenal dengan beberapa nama umum seperti semut rumah berbau, semut gula, atau semut bau. Semut ini sangat umum ditemukan di berbagai habitat di Amerika Utara, termasuk di dalam rumah.
Tapinoma sessile mudah dikenali dari bau seperti kelapa yang dikeluarkannya saat terganggu. Spesies ini hidup dalam koloni yang besar dan kompleks, seringkali membuat sarang di dalam tanah, di bawah benda-benda, atau bahkan di dalam struktur bangunan. Semut ini merupakan hama umum karena sering merusak tanaman dan makanan manusia.
Tapinoma melanocephalum, lebih dikenal sebagai semut pudak atau ghost ant dalam bahasa Inggris, adalah spesies semut kecil yang tersebar luas di seluruh dunia. Semut ini memiliki ciri khas kepala berwarna gelap dan tubuh bagian bawah yang pucat, membuatnya tampak lebih kecil dari ukuran sebenarnya.
Tapinoma melanocephalum sering ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hingga perkotaan. Mereka dikenal sebagai hama rumah tangga yang mengganggu karena sering bersarang di dalam bangunan dan mencari makanan di dapur. Semut pudak sangat menyukai makanan manis dan sering meninggalkan jejak feromon yang dapat menarik lebih banyak semut ke sumber makanan.
Tapinoma erraticum, atau yang sering disebut semut tidak menentu, adalah spesies semut yang tersebar luas di Eropa Tengah. Semut ini cukup kecil dan memiliki warna tubuh yang tampak lebih gelap.
Tapinoma erraticum sering ditemukan di daerah yang kering dan terkena sinar matahari langsung, seperti padang rumput atau lahan terbuka. Spesies ini membangun sarang di bawah batu atau di dalam tanah, dan seringkali membuat struktur tambahan untuk membesarkan anakannya. Semut ini bersifat agresif ketika diganggu dan koloni mereka biasanya terdiri dari ratusan pekerja dan banyak ratu.
Tapinoma nigerrimum adalah spesies semut yang sering disebut sebagai "semut hitam" atau "semut teror". Semut ini berasal dari wilayah Mediterania dan dikenal karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan.
Tapinoma nigerrimum memiliki warna tubuh yang mengkilap dan hitam, serta koloni yang poligin, artinya mereka memiliki beberapa ratu dalam satu sarang. Semut ini sering dianggap sebagai hama invasif karena dapat merusak tanaman dan mengganggu ekosistem lokal di daerah-daerah yang bukan habitat aslinya.
Tapinoma ramulorum adalah spesies semut yang menarik karena kebiasaan bersarangnya yang unik. Semut ini sering ditemukan bersarang dekat dengan sarang semut jenis lain, seperti di bawah kulit kayu yang sudah lapuk pada cabang pohon yang dihuni semut jenis Camponotus.
Tapinoma ramulorum memiliki distribusi yang terbatas, hanya ditemukan di Kosta Rika dan Trinidad dan Tobago. Koloni semut ini seringkali memiliki banyak ratu (poligin), yang membuat populasi mereka dapat berkembang dengan cepat. Meskipun demikian, masih banyak yang belum diketahui tentang biologi dan ekologi dari spesies semut ini.
Semut pudak, dengan beragam spesiesnya, telah menunjukkan kepada kamu betapa kompleks dan menakjubkan dunia serangga. Keberadaan mereka memberikan kontribusi yang signifikan bagi keseimbangan ekosistem. Dengan memahami lebih dalam tentang semut pudak, kamu dapat menghargai keragaman hayati di sekitar.