Ilustrasi pria yang mengalami penyusutan massa otot dan peningkatan lemak karena testosteron yang rendah (freepik.com/freepik)
Testosteron adalah hormon anabolik—berperan dalam membangun dan mempertahankan massa otot. Berdasarkan Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, ketika kadar testosteron menurun, tubuh akan kesulitan mempertahankan otot yang sudah ada, bahkan cenderung kehilangan massa otot seiring waktu.
Ini seringkali disertai dengan peningkatan lemak tubuh, terutama di area perut. Meskipun kita sudah rajin berolahraga dan menjaga pola makan, jika testosteron kita rendah, akan sangat sulit untuk melihat hasil yang signifikan dalam pembentukan otot.
Sebaliknya, lemak tubuh akan lebih mudah menumpuk. Perubahan komposisi tubuh ini bukan cuma soal penampilan, tapi juga berkaitan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, seperti resistensi insulin dan penyakit jantung.
Jika kita merasa sulit membangun otot meskipun sudah latihan keras, atau lingkar pinggang terus bertambah meskipun pola makan tidak berubah drastis, pertimbangkanlah untuk memeriksakan kadar testosteron!
Ilustrasi pria yang mengalami mood swing hingga depresi akibat menurunnya kadar testosteron (freepik.com/freepik)
Selain berdampak pada fisik, kekurangan testosteron juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan emosional.
Dilansir dari Public Library of Science One bahwa pria dengan testosteron rendah seringkali melaporkan perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah marah, mudah tersinggung, cemas, hingga depresi. Ini karena testosteron juga berperan dalam pengaturan neurotransmiter di otak yang memengaruhi mood.
Depresi yang terkait dengan rendahnya testosteron bisa menjadi sangat melemahkan. Pria mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya disukai, merasa putus asa, dan mengalami kesulitan konsentrasi. Perubahan mood ini seringkali disalahartikan sebagai stres biasa atau masalah psikologis lainnya, padahal ada faktor hormonal yang mendasarinya.
Jika kita atau orang terdekat kita mengalami perubahan mood yang tidak biasa, seperti iritabilitas yang ekstrem, kesedihan mendalam yang berkepanjangan, atau gejala depresi lainnya, penting untuk mencari bantuan medis dan mempertimbangkan pemeriksaan testosteron.