6 Barang Sehari-hari Ini Ternyata Gak Boleh Didaur Ulang, Sudah Tahu?

Gelas kopi yang sering kamu beli di coffee shop ternyata gak boleh masuk ke tempat sampah daur ulang. Walau kelihatannya terbuat dari kertas, bagian dalamnya dilapisi plastik tipis yang susah dipisahkan. Lapisan ini membuat proses daur ulang jadi terganggu dan bisa mencemari bahan daur ulang lainnya.

Hanya fasilitas khusus yang bisa mendaur ulang gelas jenis ini, dan jumlahnya sangat terbatas. Kalau kamu tetap membuangnya ke tempat daur ulang biasa, gelas ini bisa merusak seluruh batch daur ulang. Solusinya, coba bawa tumbler sendiri saat beli kopi untuk mengurangi sampah jenis ini.

Kantong plastik dari supermarket kelihatannya praktis dan ringan, tapi justru jadi masalah besar di tempat daur ulang. Karena terlalu fleksibel, kantong ini sering tersangkut di mesin dan membuat seluruh proses terhenti. Bahkan bisa bikin alat daur ulang rusak, lho!

Selain itu, kantong plastik biasanya terbuat dari berbagai jenis plastik campuran yang berkualitas rendah. Ini bikin proses pemisahan dan pendauran ulang jadi makin sulit. Lebih baik pakai tas belanja kain yang bisa digunakan berkali-kali.

Sedotan plastik juga termasuk benda kecil yang gak boleh kamu buang ke tempat daur ulang. Ukurannya terlalu ringan dan kecil, sehingga sering lolos dari mesin penyortir. Akibatnya, malah nyangkut dan mencemari bahan lain yang seharusnya bisa didaur ulang.

Meskipun terlihat sepele, dampaknya cukup besar terhadap efisiensi proses daur ulang. Beberapa tempat mungkin bisa menerima sedotan plastik, tapi tidak dalam layanan pengambilan sampah rutin. Pilih sedotan stainless atau bambu yang bisa dipakai ulang untuk solusi jangka panjang.

Snack bag atau pembungkus makanan ringan seperti bungkus keripik dan energy bar ternyata gak bisa didaur ulang. Kemasan seperti ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan plastik dan aluminium yang menyatu. Proses pemisahan antar lapisan ini terlalu rumit buat fasilitas daur ulang biasa.

Biar makanan tetap awet dan gak cepat rusak, kemasan jenis ini memang efektif. Tapi sayangnya, efeknya buruk untuk lingkungan karena gak bisa diproses ulang. Sebaiknya buang ke tempat sampah biasa, atau cari program daur ulang khusus kalau tersedia di daerahmu.

Gantungan baju dari plastik sering dianggap sepele dan bisa langsung masuk ke tong daur ulang. Padahal, sebagian besar gantungan plastik punya bagian logam atau terbuat dari plastik campuran yang sulit diurai. Hal ini bikin proses daur ulang jadi gak efektif.

Daripada dibuang, kamu bisa menyumbangkan gantungan baju yang masih layak pakai ke orang lain. Atau, simpan saja untuk digunakan lagi di kemudian hari. Gak cuma mengurangi sampah, kamu juga membantu memperpanjang umur pakai barang.

Bubble wrap memang menyenangkan buat ditekan-tekan, tapi jangan buru-buru buang ke tempat daur ulang ya! Baik dalam bentuk gulungan ataupun amplop belanja online, bahan ini termasuk plastik film yang gak cocok untuk sistem daur ulang biasa. Bubble wrap bisa nyangkut di mesin dan bikin proses daur ulang terganggu.

Barang ini memang membantu melindungi barang saat pengiriman, tapi harus dibuang dengan cara khusus. Coba cari tahu apakah di daerahmu ada fasilitas drop-off khusus untuk plastik film. Atau, simpan bubble wrap-nya untuk digunakan kembali saat kamu kirim barang ke orang lain.

Daur ulang itu penting, tapi gak semua barang bisa kamu daur ulang begitu saja. Dengan lebih hati-hati memilah sampah, kamu bisa bantu proses daur ulang jadi lebih efisien dan berdampak nyata. Yuk, mulai biasakan diri buat cek dulu sebelum buang sesuatu ke tong daur ulang!