6 Buku Karya Hanum Rangga, Belajar Islam dan Bertualang ke Negera Lain

99 Cahaya di Langit Eropa merupakan buku pertama dari seri trilogi langit yang memiliki tebal 424 halaman. Novel ini menceritakan tentang perjalanan Hanum dan Rangga ketika berada di Wina, Austria. Hanum yang menemani suaminya Rangga untuk kuliah kedokteran, tak disangka dia bertemu dengan seorang kawan baru bernama Fatma asal Turki yang akan mengajaknya berpetualang di tempat bersejarah dalam menyusuri jejak islam di Eropa. 

Lalu, tempat selanjutnya yang dijelahi Hanum ialah Paris, Prancis. Di sana Hanum bertemu dengan seorang mualaf, yaitu Marion Latimer yang juga akan mengajak kita ke tempat yang bersejarah lagi. Kemudian, Hanum juga berkunkung ke Cordoba hingga Istanbul yang akan menambah wawasanmu. 

"Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bisa bersatu dengan pengetahuan dan kedamaian, bukan dengan teror dan kekerasan."

Kemudian, seri Trilogi Langit lainnya adalah Langit Terbelah di Langit Amerika yang masih menceritakan kisah perjalanan spiritual dari Hanum dan Rangga, utamanya novel ini mengambil latar di Amerika. Memiliki tebal 450 halaman, buku ini ini membahas tragedi 9/11 yang membuat pandangan dunia terhadap islam menjadi negatif. 

Sebagai seorang jurnalis, Hanum diperintahkan atasannya untuk mewawancarai keluarga korban Tragedi 9/11 yang dituduh menghancurkan gedung WTC setelah 8 tahun tragedi tersebut berlalu. Dengan tema, "The world would be better without islam?" lantas mampukah Hanum menyelesaikn tugas tersebut? Kisahnya yang sarat akan makna mampu mengukuhkan iman. Jangan lupa baca bukunya, ya!

"Aku terhenyak dengan dengan sekelumit penggalan kisah Nabi Muhammad itu. Ya, Muhammad SAW membelah bulan, sebuah mukjizat Allah yang diberikan pada nabi penutup para nabi itu, selain mukjizat terbesarnya, yaitu Al-Qur'an. Tapi siapakah Rima Ariadaeus di tengah mukjizat nabi Muhammad ini?"

Selanjutnya, adalah Sangkakala di Langit Andalusia yang berlatar di Spanyol yang menceritakan tentang Rammar, seorang hafidz terakhir pasa masa akhir peradaban Andalusia yang mencekam. Rammar harus menyelesaikan teka-teki Mansoor agar dapat menyelematkan muslim yang tersisa. 

Selain itu, diceritakan juga kisah perjalanan Hanum dan Rangga dalam menapaki sisa peninggalan islam di Andalusia. Dengan alur maju mundur dari latar waktu tahun 1400-an dan tahun sekarang, kita seolah sedang diajak menjelajah ke berbagai tempat bersejarah bagi umat islam. Buku yang termasuk ke dalam Trilogi Langit yang terakhir ini memiliki tebal 472 halaman dan terbit tahun 2022 wajib dimasukkan dalam daftar bacaanmu!

"Apapun yang terjadi di masa yang akan datang, ketika semua tak bisa lagi seiya sejalan, selalu berpeganglah pada tali Allah. Menang tak harus mengalahkan. Perang besar sejatinya bukan dengan orang lain, melainkan dengan dirimu sendiri."

Faith and the City terdiri 227 halaman dan terbit tahun 2015 silam yang akan mengaduk-ngaduk emosimu lho. Menceritakan tentang dilema yang dirasakan oleh Hanum yang harus memilih antara karier atau keluarga. Lalu, bagaimana caranya suami istri mempertahankan prinsip, cita-cita hingga keutuhan keluarga.

Selain itu, topik lainnya yang diangkat mengenai peran media masa dalam mencitrakan islam dimata dunia. Media yang memerankan peran penting namun dengan menggunakan trik dan trick yang dapat memengaruhi opini publik. Tentu saja akan membantu kita sebagai orang awam dapat mengintip peran media. Sudah baca bukunya? 

"Kampanye 'my friend is a good muslim' layaknya virus, menular dengan cepat ke seantero Amerika Serikat."

Selanjutnya, ada buku Iam Sarahza yang memiliki tebal 370 halaman dan terbit tahun 2018 silam. Buku ini menjadi sebuah catatan perjuangan bagi pasangan Hanum Rangga dalam mendapatkan momongan. Bikin haru, deh.

Kita akan melihat perjalanan cinta Hanum dan Rangga, dari mulai bertemu, berkelana ke berbagai negara, hingga perjuangan mereka dalam usaha mendapatkan buah hati. Mereka melewati berbagai kegagalan dan penantian yang panjang dari mulai bayi tabung, inseminasi buatan, hingga puluhan kali terapi membuat perjuangan mereka sangat menyentuh. Apalagi dalam bukunya mengambil 3 sudut padang; Hanum, Rangga, dan Sarahza yang diceritakan sedang menunggu di Lauhul Mahfuz. Buku yang dapat menjadi penguat untuk para pejuang garis dua.

"Pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma itu baru tantangan pertama. Tantangan kedua adalah perjalanan sel telur dari spema yang telah bersatu melewati tuba falopi menuju rongga rahim dan menempel di sana. Tantangan terakhir adalah perjalanan janin itu bertumbuh hinggaa melahirkan."

Terakhir, ada buku berjudul Berjalan di atas Cahaya yang terbit tahun 2013 silam dengan jumlah 228 halaman. Berbeda dari buku sebelumnya, Berjalan di atas Cahaya merupakan buku nonfiksi berupa sekumpulan cerita dan pengalaman dari Hanum dan kawan-kawannya di Eropa. 

Ada 3 penulis yang berbagi kisah inspiratif di eropa, apalagi dengan sudut pandang muslimah di negeri asing menjadikan buku ini makin menarik. Selain itu juga, terdapat beberapa foto dari para pengalaman penulis. Kita seolah ikut mengembara dan merasakan bagaimana cara penulis hidup berdampingan dengan non muslim sebagai seorang minoritas. 

"Tak jarang kehidupan sekuler masa muda mereka berujung pada pencarian Tuhan pencipta pada hari-hari akhir mereka."

Buku karya Hanum dan Rangga selain sarat akan pesan sejarah islam di berbagai negeri, tetapi sekaligus membuatmu berpetualang. Dan menambah wawasan sekaligus dapat mengenal berbagai tempat. Dari buku di atas, mana yang sudah kamu baca?