6 Titik Kelenjar Bau pada Kucing yang Jarang Disadari

- Kelenjar bau pada kucing berfungsi untuk komunikasi aroma, termasuk dalam menandai wilayah dan menunjukkan rasa nyaman.
- Kelenjar bau ada di beberapa bagian tubuh kucing, seperti anus, kepala, dagu, bibir, dan pipi.
- Feromon yang dihasilkan dari kelenjar bau membantu kucing berkomunikasi non-verbal dan menunjukkan ikatan emosional.
Hewan menggemaskan satu ini memang menjadi teman sejati manusia di setiap rumah. Kucing memang dikenal sebagai hewan peliharaan yang punya banyak tingkah lucu. Tapi di balik wajah mereka yang polos dan bulunya yang lembut, ternyata tubuh kucing punya sistem komunikasi yang cukup kompleks, lho! Salah satunya lewat kelenjar bau yang dihasilkan, tersebar di beberapa bagian tubuh kucing. Fungsi kelenjar ini bukan hanya untuk menandai wilayah, tapi juga untuk mengenali sesama kucing hingga menunjukkan rasa nyaman.
Sayangnya, tidak semua pemilik kucing sadar akan keberadaan kelenjar bau ini. Padahal, memahami titik-titik ini bisa bikin kamu lebih mengerti bahasa tubuh si meong dan mempererat bonding juga, lho. Nah, berikut enam titik kelenjar bau pada kucing yang jarang disadari. Yuk, cek satu-satu biar makin paham dunia kucing kesayangan!
1. Telapak kaki

Setiap spesies hewan memiliki keunikan dan bau khas tersendiri. Salah satunya bau khas kucing. Kemudian apa tujuan kucing mempunyai kelenjar bau? Meskipun si pemilik terkadang tidak bisa mencium aroma mereka.
Dilansir laman Cats.com, kucing memiliki aroma yang terdiri dari feromon yang mudah tercium oleh sesama mereka. Feromon ini berasal dari kelenjar bau dan tujuannya tidak selalu untuk berkomunikasi dengan kucing lain. Kucing juga melepaskan feromon pada kelenjar telapak kaki saat mereka mencakar, selain juga meninggalkan bekas kerusakan fisik. Mencakar merupakan kebiasaan normal bagi semua kucing, sekaligus mengasah cakar mereka agar berfungsi dengan baik.
2. Anus dan ekor

Anus adalah salah satu titik bau yang umum dijumpai hampir setiap hewan. Kelenjar anal pada kucing berperan penting dalam proses komunikasi aroma, terutama saat mereka buang air besar. Zat berbau yang dihasilkan dari kelenjar ini berfungsi sebagai penanda wilayah bagi kucing lain, dan merupakan bagian dari perilaku alami mereka.
Namun, jika kelenjar ini tidak mengeluarkan zat secara normal, bisa timbul masalah kesehatan seperti penyumbatan atau infeksi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik memperhatikan kelenjar bau satu ini.
3. Kepala

Kucing juga punya banyak kelenjar bau di bagian dahinya atau kepala. Mereka biasanya menyundul atau menggesekkan kepala mereka, dengan penuh kasih sayang. Cara ini membantu menyebarkan aroma saat sedang bonding, terutama dengan manusia.
Dengan menyundul dahi ke tubuh kita, mereka sedang menandai kita sebagai bagian dari "wilayah" atau keluarga yang mereka percaya dan sayangi. Ini juga salah satu bentuk cara komunikasi non-verbal khas kucing yang menunjukkan ikatan emosional.
4. Dagu

Kelenjar bau pada dagu kucing, biasanya kucing menggosokkan dagu ke permukaan benda atau ke tubuh pemiliknya. Mereka sedang menyebarkan feromon dari kelenjar di area tersebut. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi kucing. Penandaan aroma melalui dagu juga bisa mencegah konflik antar kucing, karena feromon membantu kucing mengenali teman satu kelompoknya.
5. Bibir

Kucing juga melepaskan feromon dari kelenjar yang ada di sekitar bibirnya. Hewan ini memiliki kebiasaan menggigit ringan benda ataupun pemiliknya. Itu tandanya mereka sedang menunjukkan rasa sayang.
Gigitannya bukan tanda agresi, melainkan cara mereka mengeluarkan kelenjar bau sekitar bibir. Jadi, kalau kucing tiba-tiba mengigit lembut bagian tubuhmu, jangan langsung salah paham, ya!
6. Pipi

Perilaku kucing yang suka menggesekkan wajah ke benda-benda bukan sekadar kebiasaan lucu, tapi juga bagian dari cara mereka berkomunikasi lewat aroma. Kelenjar di pipi mereka menghasilkan feromon yang menunjukkan rasa nyaman dan kepemilikan terhadap lingkungan sekitar.
Kalau kucingmu sering menggosokkan wajah ke dinding atau furnitur, itu artinya mereka merasa tenang dan percaya diri di rumah. Mereka juga sedang menandai wilayahnya agar kucing lain bahwa tempat itu sudah "dikuasai." Jadi, jangan heran kalau tiap sudut rumah perlahan jadi penuh bau si meong!
Dengan mengetahui titik kelenjar bau pada kucing, bisa bikin kamu lebih paham kenapa mereka suka menggesekkan tubuhnya ke barang atau bahkan ke kamu. Perilaku itu bukan sekadar iseng, tapi bentuk komunikasi dan cara mereka menandai wilayah. Meskipun kelenjar bau ini jarang disadari, fungsinya penting banget dalam kehidupan sosial kucing.