Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali wilayah dengan beragam budaya berbeda. Tidak hanya dari segi keindahan alam, masing-masing wilayah tentu memiliki warisan budaya yang hingga kini masih dilanjutkan di kehidupan modern.
Salah satu warisan budaya yang hingga kini masih dilestarikan adalah senjata tradisional.
Senjata tradisional menggambarkan tentang alat perang yang digunakan oleh nenek moyang kita pada zaman dahulu. Meskipun sangat sederhana, senjata ini bisa membantu kemerdekaan negara Indonesia.
Jawa Tengah merupakan contoh provinsi yang memiliki beberapa jenis senjata tradisional. Untuk lebih mengenal senjata tradisional Jawa Tengah, simak beberapa contoh senjata beserta penjelasannya dibawah ini.
1. Wedhung
IDN Times/Pito Agustin Rudiana Senjata tradisional Jawa Tengah pertama yang akan dibahas adalah Wedhung. Pada jaman dahulu, senjata Wedhung kerap digunakan masyarakat biasa untuk mempertahankan diri.
Disebut-sebut, hasil tikaman dari Wedhung lebih berbahaya daripada keris. Wedhung memiliki bentuk seperti pisau yang memiliki satu mata bilah yang tajam. Aksesoris pelengkap Wedhung disebut dengan serangka yang terbuat dari kayu jati.
2. Tombak
Trisula dan tombak milik Kerajaan Agung Sejagat. IDN Times/Fariz Fardianto Nama senjata tradisional ini pasti sudah tidak asing untuk Anda. Tombak merupakan senjata tradisional Jawa Tengah yang sering digunakan untuk merpresentasikan senjata pada jaman dahulu.
Banyak yang menggunakan tombak sebagai senjata dalam peperangan jaman dahulu. Ada sebuah contoh tombak yang sangat terkenal dan kerap dikeramtkan keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Nama tombak tersebut adalah Tombak Kyai Pleret.
3. Plintheng
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jika Anda tumbuh besar di Jawa, Plinteng bukan lagi hal yang aneh. Hingga era modern seperti saat ini, di tanah Jawa Plintheng masih digunakan untuk permainan anak-anak.
Dalam bahasa Indonesia. Plintheng dikenal dengan nama Ketapel. Plintheng dibuat dari kayu yang diberi 1 cagak besar dibawah dan 2 cagak di bagian atas hingga bentuknya menyerupai huruf Y.
Pada bagian 2 cagak diatas, dikaitkan sebuah karet pegas dan kulit hewan sebagai tempat mengisi peluru. Anak-anak biasa menggunakan batu sebagai peluru ketika menggunakan Plintheng.
4. Thulup
expatgo.com/sumpit blowgun Thulup memiliki bentuk seperti senjata tradisional Sumpit di Dayak, Kalimantan Barat. Pada budaya Dayak, Sumpit digunakan sebagai senjata untuk berburu. Di tanah Jawa, Thulup memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan Sumpit khas Dayak.
Senjata ini digunakan dengan cara ditiup. Sebelum ditiup, di bagian dalam thulup akan diberikan anak tulup atau sebuah peluru sebagai alat tembakan. Pada jaman dahulu, sebelum digunakan, anak tulup akan direndam terlebih dahulu dalam cairan racun alami sebelum digunakan.