Apakah Gigitan Biawak Berbahaya? Simak Efek dan Cara Menghidarinya!

Intinya sih...
- Biawak memiliki bisa yang mampu menyebabkan kerusakan ginjal, pembengkakan, hingga kerusakan otot jantung.
- Gigi biawak tajam dan berbentuk seperti kail, mampu mencabik kulit dan daging manusia dengan kuat.
- Biawak menggunakan rahang dan otot kuatnya untuk memburu berbagai jenis mangsa dari serangga hingga kura-kura.
Biasanya, orang-orang berpikir kalau biawak merupakan hewan yang tidak berbahaya. Di banyak kesempatan, biawak hanya dianggap sebagai kadal berukuran besar, gerakannya gesit, dan sering diburu. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, lho. Berbanding terbalik dari anggapan kebanyakan orang, ternyata biawak merupakan kadal yang gigitannya harus diwaspadai.
Karena ukurannya yang besar, kadal ini memiliki rahang kuat dan gigi tajam. Ototnya juga kuat yang mana membuat hewan ini bisa mengoyak apapun. Tak cuma itu, bahkan biawak juga memiliki bisa, sama seperti ular. Jadi, agar kamu tak meremehkan biawak, mari bahas seluk peluk tentang gigitan biawak. Mulai dari efeknya, giginya, sampai bisanya semunya akan dibahas secara rinci.
1. Biawak memiliki bisa yang cukup berbahaya
Berbagai sumber menjelaskan kalau biawak memiliki bisa, sama seperti ular. Sebenarnya, bisa komodo tak sekuat bisa ular, namun kamu tetap tak bisa meremehkan bisa yang dimiliki kadal ini. Sebagai contoh, bisa yang dimiliki Varanus bengalensis atau biawak bengal mampu menyebabkan kerusakan ginjal, pembengkakan, sampai kerusakan otot jantung. Di sisi lain, Varanus komodoensis memiliki bisa kuat yang mampu mempengaruhi sistem peredahan darah. Jadi, jika digigit oleh biawak kamu bisa mengalami berbagai gejala yang mampu mengancam nyawa.
2. Gigi biawak sangat tajam dan mampu mengoyak kulit sampai daging manusia
Dilansir ScienceDirect, biawak memiliki gigi yang tajam, bergerigi, dan berbentuk seperti kail. Karena hal tersebut, hewan ini mampu mencabik-cabik semua hal, seperti kulit dan daging manusia. Tak cuma itu, giginya juga bisa mengait di kulit dan daging dengan kuat. Jadi, jika kamu menarik giginya secara paksa maka kulit dan dagingmu bisa robek dan akhirnya luka gigitan menjadi lebih parah.
Karenanya, jika digigit biawak kamu harus melepaskan gigitan dengan perlahan. Kamu juga harus tenang dan jangan biarkan biawak melakukan putara atau mencabik kulitmu dengan paksa. Selain itu, penelitian terbaru juga membuktikan kalau beberapa spesies biawak seperti komodo memiliki lapisan metal di giginya. Alhasil, giginya semakin kuat dan tak akan mudah rusak.
3. Biawak punya rahang kuat yang mampu mengunci dengan cepat
Sebagai predator, tidak mengherankan jika biawak memiliki rahang dan otot yang kuat. Dalam hal ini, rahang kuat bisa ia gunakan untuk memburu berbagai jenis mangsa. Dilansir Animalia, biawak bisa memakan apapun, mulai dari serangga, ikan, burung, tikus, ular, kepiting, sampai kura-kura. Mau itu hewan bertubuh licin, lunak, sampai hewan dngan tempurung keras semuanya masuk ke menu makanan kadal ini.
Saat berburu dan makan, biawak menggunakan rahangnya untuk mencengkeram mangsa. Kemudian, rahangnya juga bisa menutup dengan cepat yang mana digunakan untuk menerkam mangsa. Tak hanya itu, dengan kekuatan otot rahangnya yang besar, biawak juga bisa menghancurkan apapun, mulai dari tulang mamalia, exoskeleton milik kepiting, hingga tempurung kura-kura yang tebal.
4. Cara menangani gigitan biawak
Tergantung jenis dan ukurannya, penanganan terhadap gigitan biawak bisa berbeda. Pertama, jika kamu digigit biawak berukuran kecil maka kamu hanya perlu membasuh luka gigitan dengan air mengalir atau ditambah antibiotik. Lebih lanjut, biawak berukuran kecil tak berbahaya dan luka yang ditimbulkan tidak akan parah. Sebaliknya, jika digigit biawak berukuran besar dan kamu mendapat luka serius maka kamu harus dibawa ke rumah sakit.
Di rumah sakit, nantinya paramedis akan melakukan beberapa tindakan. Contohnya, jika terjadi envenomasi maka kamu bisa diberi anti bisa. Atau, jika kulit dan dagingmu robek, maka dokter akan menjahit lukamu. Tapi sebelum dibawa ke rumah sakit kamu harus melakukan upaya penolongan pertama terlebih dahulu. Dalam hal ini, kamu tak boleh panik, tekan luka agar darah tidak mengucur, dan coba lepaskan gigitan biawak dengan cara menarik rahang bawah dan atasnya secara bersamaan.
5. Cara menghindari konflik dan serangan biawak
Secara umum, biawak bukanlah hewan yang agresif. Jika bertemu manusia, biasanya kadal ini akan kabur atau bersembunyi. Misal pun biawak menyerang, biasanya hal tersebut hanya dilakukan saat ia merasa terancam atau terpojok. Oleh sebab itu, kamu tak boleh mengganggu, mengusik, atau memprovokasi kadal ini. Jika bertemu biawak di alam liar, lebih baik kamu membiarkannya saja.
Dilansir Animal Diversity Web, biawak bisa hidup dimanapun, mulai dari sawah, taman, kebun, hutan, sampai area pemukiman. Karenanya, tak jarang kadal ini masuk ke dalam rumah. Jika hal tersebut terjadi kamu tak boleh panik dan jangan langsung membunuh biawak. Sebaliknya, tetap tenang dan usir biawak secara perlahan dengan sapu atau kayu dengan cara menggiringnya keluar.
Gak cuma badannya yang besar, gigitan biawak juga cukup berbahaya dan harus diwaspadai. Bisa yang mematikan, gigi yang tajam, dan rahangnya yang kuat cukup untuk membuatmu dirawat di rumah sakit. Jika tak ingin berurusan dengan biawak, maka kamu harus mencoba hidup berdampingan dengannya. Daripada mengganggu, lebih baik kamu menghormati dan menganggap kalau biawak merupakan makhluk yang juga ingin hidup tenang, sama seperti manusia.