hasil simulasi potensi terlihatnya hilal 1 Syawal 1445 H pada saat matahari terbenam pada tanggal 9 April 2024. (IDN Times/Cokie Sutrisno)
Selanjutnya, Idul Fitri 1 Syawal 1445 H berpotensi sama antara pengamal hisab dan rukyah, diperkirakan jatuh pada Hari Rabu, 10 April 2024.
Penjelasannya adalah pada tanggal 9 April 2024 M dengan titik referensi yang sama, yaitu gedung C Fakultas MIPA Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah, dengan letak astronomi 109:15:15,0 BT dan 07:24:37,6 LS, matahari akan berada di bawah ufuk pada pukul 17.44 WIB dengan posisi azimuth +277°:24':12" (ufuk barat) dan altitude -04°:02':59" (di bawah ufuk).
Pada saat itu hilal berada pada posisi azimuth +283°:13':22" dan altitude +03°:45':19". Berdasarkan hasil simulasi dengan perngkat lunak International Astronomical Center, sudut elongasi antara bulan dan matahari sebesar +09°:43':59".
"Pada saat itu umur bulan sudah 16 Jam di atas ufuk karena konjungsi (ijtima’) terjadi pada pukul 01.21 WIB dini hari tanggal 9 April 2024 M (Hari Selasa). Berdasarkan kriteria MABIMS, hilal diyakini akan terlihat pada saat itu, jelas Jamrud,PhD. yang juga punya Hak Cipta pada Pompa Air dengan Kincir sebagai Tenaga Penggerak,"tuturnya.
Dari hasil simulasi yang dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah, maka disimpulkan bahwa kemungkinan pengamal hisab akan melaksanakan puasa selama 30 hari dan pengamal rukyah selama 29 hari.
"Awal Ramadan kemungkinan dimulai di hari yang berbeda tetapi Idul Fitri kemungkinan dilaksanakan di hari yang sama,"katanya.
Namun kata Jamrud, keputusan ada di tangan pihak yang punya otoritas dalam hal ini Pemerintah RI.