ilustrasi seseorang yang memiliki trauma (pexels.com/RDNE Stock project)
Mimpi sering kali menjadi cerminan dari trauma atau pikiran bawah sadar yang belum terselesaikan. Teori klasik dari Sigmund Freud menyebutkan bahwa mimpi adalah jendela menuju keinginan dan motivasi tersembunyi dalam dirimu. Sementara itu, teori modern percaya bahwa mimpi berfungsi untuk membantu otak memproses emosi atau bahkan "berlatih" menghadapi situasi bertahan hidup, seperti respons melawan atau lari (fight-or-flight). Jadi, ketika kamu bermimpi tentang hal-hal menegangkan, itu bisa jadi cara otakmu memproses rasa takut atau cemas yang belum terselesaikan.
Trauma yang belum diatasi sering muncul dalam bentuk mimpi buruk atau mimpi yang penuh simbol, seperti terjebak dalam badai atau dikejar oleh sesuatu yang tak terlihat. Ini adalah bentuk representasi dari emosi yang sedang kamu alami, bukan sekadar kilas balik dari peristiwa traumatis. Menariknya, meskipun mimpi seperti ini bisa terasa mengganggu, mereka sebenarnya bisa membantu proses penyembuhan dengan memungkinkan otak memproses dan "merapikan" kenangan yang sulit.
Meskipun terasa aneh, mimpi adalah bagian alami dari kerja otak kamu. Jadi, kalau kamu sering mengalami mimpi absurd, santai aja! Itu tandanya otakmu sedang bekerja dengan baik dalam mengolah informasi dan emosi.