Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Candi Mendut (dok. visitjawatengah/Candi Mendut)
ilustrasi Candi Mendut (dok. visitjawatengah/Candi Mendut)

Intinya sih...

  • Candi Mendut adalah candi bercorak Buddha yang memiliki sejarah pembangunan pada masa Kerajaan Dinasti Syailendra pada tahun 824 M.

  • Penemuan Candi Mendut terjadi pada tahun 1836, dan melalui pemugaran berhasil mengembalikan bagian kaki dan tubuh candi melalui rekonstruksi.

  • Candi Mendut memiliki arsitektur dengan bentuk persegi, selasar yang lebar, dan terdapat sekitar 31 panel relief cerita serta pahatan bunga yang menandakan corak Candi Mendut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Candi Mendut berada di Desa mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, dan berjarak 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Bisa dikatakan candi satu ini memiliki corak Buddha dan memiliki arsitektur yang unik.

Tidak jauh berbeda dengan beberapa candi yang ditemukan di Jawa Tengah, Candi Mendut memiliki hubungan dengan Candi Pawon, Candi Prambanan, dan juga Candi Borobudur. Untuk mengetahui seperti apa sejarah Candi Mendut, simak ulasannya di bawah ini.

Sejarah Candi Mendut

ilustrasi Candi Mendut (dok. beritamagelang.id/Candi Mendut)

Candi Mendut adalah candi bercorak Buddha yang cukup terkenal baik di Indonesia maupun dunia. Kata “Mendut” sendiri berasal dari kata Venu, Vana, Mandira yang artinya adalah “Candi yang berada di tengah hutan bambu”.

Meskipun begitu, sejarah awal pembangunan candi mendut masih memiliki beberapa versi dan belum dipastikan versi yang mendekati kebenaran.

Pembangunan Candi Mendut

Potret Candi Mendut yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Berdasarkan sejarawan terkenal bernama J.G. De Casparis, Candi Mendut dibangun pada masa Kerajaan Dinasti Syailendra pada tahun 824 M. Hal itu berdasarkan isi dari Prasasti Karangtengah pada tahun 824 M.

Di dalam prasasti tersebut telah disebutkan bahwa Raja Indra membangun sebuah bangunan suci yang sekaligus menemaninya di Wenuma (sebuah hutan bambu yang dalam versi De Casparis adalah Candi Mendut. Dari hal tersebut bisa ditarik kesimpulan Candi Mendut mempunyai umur yang lebih tua dari Candi Borobudur.

Penemuan Candi Mendut

Ribuan umat Buddha mengikuti kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, Minggu (4/6/2023) pagi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Penemuan Candi Mendut ini terjadi pada tahun 1836 yang saat itu tanpa bagian atap. Pemerintah Hindia Belanda saat itu melakukan pemugaran sejak tahun 1897 sampai 1904 dan dari upaya tersebut berhasil mengembalikan bagian kaki dan tubuh candi melalui rekonstruksi.

Empat tahun kemudian Van Erp menjadi pemimpin untuk kegiatan rekonstruksi Candi Mendut tahap kedua dan tim tersebut melakukan aktivitas pengembalian bentuk atap candi, pemasangan stupa-stupa dan juga perbaikan pada beberapa puncak atap candi. Tujuan rekonstruksi tersebut cukup baik dan hanya terkendala dana di tengah jalan saja hingga kini Candi Mendut bisa dinikmati sampai sekarang.

Arsitektur Candi Mendut

Potret Candi Mendut di Magelang (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Jika dilihat secara umum, Candi Mendut mempunyai denah dengan bentuk persegi dan di permukaan batu mempunyai selasar yang lebar. Pada bagian dinding candi terdapat sekitar 31 panel yang menampilkan berbagai relief cerita, sulur-suluran, hingga pahatan bunga yang menandakan corak Candi Mendut.

Saat pengunjung datang ke Candi Mendut ini, maka akan terlihat saluran untuk membuang air dari selasar di sepanjang dinding luar langkan yang memiliki nama jaladwara. Jaladwara tersebut menjadi ciri khas candi yang berada di kawasan Jawa Tengah dan Anda bisa melihat Jaladwara ini di berbagai candi terkenal Jawa tengah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Ratu Baka, dan juga Candi Banyuniba.

Relief Pada Candi Mendut

ratusan umat hadiri tradisi Pindapatta di Candi Mendut (instagram.com/dppwalubi_pusat)

Tidak jauh berbeda dengan candi lainnya, pada Candi Mendut juga mempunyai relief dengan corak yang sangat khas. Relief pada Candi Mendut adalah sebagai berikut: Relief Kuwera dan Hariti, relief ini terukir di bagian dinding utara pada bilik penampil. Relief Kuwera dan Hariti menceritakan sosok raksasa pemakan manusia dan istrinya bernama Hariti.

Ada juga relief Bodhisattva Avalokitesvara relief satu ini menceritakan tentang kehidupan Buddha dan terletak di dinding selatan Candi Sewu. Di sini Buddha digambarkan sedang duduk di atas padmasana atau singgasana dari bunga padma.

Relief lainnya yakni relief Bodhisatwa yang ada di bagian sisi dinding timur Candi Mendut dan di dalamnya ada Buddha yang memiliki tangan empat yang berdiri di atas lingga. Relief Buddha ini memakai pakaian kebesaran raja dan digambarkan memancarkan sinar dea dari kepalanya.

Pada sisi utara Candi Mendut terlihat relief yang menggambarkan Dewi Tara. Di dalam Relief tersebut bisa terlihat Dewi Tara duduk di atas padmasana dengan kedua orang lelaki di sisi kiri dan juga kanannya. Relief yang terakhir adalah Sarwaniwaranawiskhambi yang sedang berdiri di bawah payung. Relief ini berada di sisi barat depan candi Mendut dan dia memakai pakaian kebesaran kerajaan.

Editorial Team