Cinta Jaka Tarub dan Nawang Wulan, Asmara Tragis Manusia dan Bidadari

Awal mula pertemuan Jaka Tarub dengan Nawang Wulan dan 6 saudara bidadarinya di sungai.

Jaka Tarub Mencuri selendang salah satu bidadari, yang ternyata milik Nawang Wulan.
Nawang Wulan di tinggal di Bumi oleh bidadari lainnya. Karena Selendangnya Hilang.
Nawang Wulan berteriak seraya meminta tolong dengan berkata bagi seseorang yang dapat memberikannya pakaian maka akan dijadikan suami jika itu pria.

Jika wanita akan dijadikan saudaranya dan akan diberikan semua yang orang tersebut inginkan. Jaka Tarub mendengar perkataan Nawang Wulan, lalu memberikan Nawang Wulan sepasang pakaian.

Nawang Wulan menepati janjinya dan menjadi istri seorang Jaka Tarub tanpa persyaratan apapun.

Cerita Jaka Tarub dan Nawang Wulang bukan hanya berkisah tentang romansa saja, tapi menceritakan juga tentang keajaiban yang dibawa Nawang Wulan untuk membantu Jaka Tarub yang hidup kesulitan. Seperti diantaranya membuat keajaiban mengubah setangkai padi menjadi sebakul nasi.

Selama berumah tangga keduanya saling menyimpan berbagai rahasia yang mereka tutupi. Padahal mereka merupakan suami istri dan telah memiliki satu putri yang cantik.
Namun seperti rahasia yang selalu terbongkar pada akhirnya begitu pula dengan rahasia-rahasia yang terdapat di Cerita ini.

Jaka Tarub yang baru mengetahui Nawang Wulan memiliki sihir, yaitu mengubah setangkai padi menjadi sebakul nasi. Nawang Wulan yang baru mengetahui Jaka Tarub lah yang mengambil selendangnya selama ini.

Selendang tersebut ditemukan di bawah tumpukan lumbung padi yang menipis sebab kekuatan Nawang Wulan yang hilang untuk menanak setangkai pandi menjadi sebakul nasi, karena rahasianya telah diketahui orang lain yaitu Jaka Tarub.

Memiliki plot cerita dan penokohan yang jelas dan detail. Cerita Jaka Tarub dan Nawang Wulan cerita rakyat Jawa Tengah yang popular memiliki akhir yang cukup menyedihkan.

Akibat terbongkarnya rahasia Jaka Tarub yang mencuri selendang Nawang Wulan. Nawang Wulan murka kepada Jaka Tarub.

Ia mempersiapkan diri pergi ke kayangan, dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa hidup di bumi karena ini bukanlah kehidupan aslinya. Jaka Tarub hanya dapat pasrah dan ikhlas ditinggalkan oleh Nawang Wulan.

Nawang Wulan pergi dan menitip pesan untuk menjaga anak mereka dengan baik. Nawangsih hanya dapat menatap dari kejauhan ketika ibunya terbang ke langit dan meninggalkan dirinya selamanya.

Jaka Tarub merasa bersalah kepada nawangsih karena harus kehilangan ibunya. Jaka Tarub berjanji menjaga dan merawat anak gadisnya tersebut dengan sangat baik dan penuh kasih sayang.

Demikianlah cerita Jaka Tarub dan Nawang Wulang yang dapat meberikan pelajaran mengenai betapa pentingnya kejujuran satu sama lain agar tidak saling melukai dan kehilangan sesuatu yang berharga .