Lokasi habituasi di Taman Nasional Bali Barat. Di tempat inilah burung jalak Bali 'disekolahkan' sebelum dilepasliarkan lagi. Dok Humas BKSDA Jateng
Kepala Sub Bagian TU BKSDA Jateng, Ilmi Budi Martani mengatakan, jalak Bali merupakan satwa endemik khas Pulau Dewata yang harus dijaga kelestariannya. Selama ini, terdapat 366 penangkar burung di Jateng dan 268 orang di antaranya jadi penangkar jalak Bali.
"Mayoritas penangkar jalak Bali berasal dari Kalikotes Klaten. Upaya yang mereka lakukan sangat baik. Sehingga jalak Bali yang nyaris punah, sekarang bisa berkembangbiak. Populasinya juga terus meningkat," kata Ilmi dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (7/12 / 2020).
Ia memperkirakan proses penangkaran jalak Bali juga telah menyerap 700 lebih pekerja. Mulai yang menjadi penjual pakannya, pembersih kandang dan tenaga kerja lainnya.
Proses pelepasliaran jalak Bali sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Di tahun 2017, pihaknya Melepasliarkan 24 ekor, pada 2018 ada 28 ekor dan tahun 2020 yang dilepasliarkan sebanyak 55 ekor.