Jaka Tingkir mempunyai nama kecil Mas Krebet. Asal muasal Ia dinamakan Mas Karebet yakni ketika ada pertunjukan wayang beber di rumahnya. Nama Jaka Tingkir diperoleh ketika sudah besar, tepatnya ketika usia belasan tahun.
Jaka Tingkir remaja kemudian berjodoh dengan anak Sultan Trenggana (Sultan Kerajaan Demak). Jaka Tingkir mendapat gelar Hadiwijaya setelah ia menjadi suami putri Sultan Trenggono. Jaka Tingkir berasal dari daerah Pengging yang sekarang ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Boyolali, daerah yang berada di Lereng Gunung Merapi.
Jaka Tingkir juga merupakan cucu dari Sunan Kalijaga. Setelah terjadinya pemberontakan di Demak, Jaka Tingkir yang berhasil menyingkirkan Arya Penangsang mendirikan kerajaan Islam baru di daerah Pajangan, Surakarta.
Di bawah kekuasaannya, kerajaan ini mengalami beberapa kemajuan. Usaha perluasan daerah kekuasaan hingga Jawa Timur. Bahkan ekspansinya sampai ke daerah Madiun yang berada di aliran tanah anak terbesar Sungai Bengawan Solo. Setelah itu secara berturut-turut ia bisa menaklukkan daerah lain, yaitu Blora (1554) dan Kediri (1577).
Kerajaan Pajang di bawah pimpinan Hadiwijaya mengalami kemajuan pesat. Ditandai dengan pengakuan dari raja-raja sampai di Jawa Timur.
Selain dapat memperluas wilayahnya, kemajuan juga berhasil dicapai pada aspek sosial, budaya dan ekonomi. Mulai pertanian hingga perdagangan sangat maju sehingga bisa dikatakan sangat maju saat dipimpin raja tersebut.