Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi Wajib

Penting untuk referensi para millennial

Semarang, IDN Times - Bagi sebagian orang, mandi merupakan hal yang tidak diinginkan. Bahkan malah malas untuk mandi. Namun perlu diketahui bahwa mandi sangat bermanfaat bahkan justru diwajibkan.

Pada Islam, mandi ada kalanya sifat hukumnya wajib, sunah, mubah, atau makruh. Mandi sunah seperti mandi untuk salat Jumat dan mandi di hari raya. Sedangkan mandi mubah adalah mandi yang hanya dengan tujuan untuk menyegarkan atau membersihkan badan tanpa disertai motif terkait anjuran agama.

Adapun mandi dihukumi makruh ketika dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa dengan cara menyelam. Sebab hal tersebut dikhawatirkan akan ada air yang masuk ke rongga tubuh. Nah berikut adalah hal-hal yang mengharuskan untuk mandi karena hukumnya bersifat wajib.

Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, IDN Times memberikan uraiannya agar bisa menjadi referensi bagi para millennial. Berikut ulasannya.

1. Keluar sperma

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi Wajibthedaddiaries.com

Keluarnya sperma (mani) mewajibkan mandi baik dari laki-laki maupun perempuan. Keluarnya sperma mewajibkan mandi secara mutlak. Sehingga dapat dipahami baik keluarnya tersebut dalam keadaan terjaga atau tertidur, disengaja atau tidak, atau ada sebab atau tidak, disertai syahwat atau tidak. Karena yang menjadi titik pokok adalah yang penting keluar sperma atau mani.

Terkait dengan keluar mani perlu dibedakan antara mani, madzi, dan wadi. Jika madzi adalah cairan putih lengket yang keluar dari seseorang ketika ada hasrat seksual yang tidak terlalu kuat.

Sedangkan wadi adalah cairan putih keruh yang keluar sehabis buang air kecil atau ketika mengangkat beban yang berat. Madzi atau wadi hukumnya najis dan tidak mewajibkan mandi. Keduanya hanya membatalkan wudhu.

Adapun mani adalah cairan yang memiliki salah satu dari tiga ciri. Di antaranya keluarnya disertai rasa nikmat (syahwat), keluar dengan tersendat-sendat (tadaffuq), atau memiliki aroma seperti adonan roti ketika masih basah dan seperti putih telur ketika sudah kering.

Ketika cairan yang keluar mengandung salah satu ciri tersebut, maka itu dianggap mani secara hukum meski tidak berwarna putih atau keluarnya tidak disertai syahwat. Mani hukumnya suci dan mewajibkan mandi.

2. Hubungan seksual atau persetubuhan

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi Wajibelitedaily.com

Yang dimaksud hubungan seksual adalah masuknya hasyafah (kepala penis) ke dalam farji (lubang kemaluan), meskipun memakai kondom ataupun tidak keluar sperma. Secara umum, semua mazhab empat mewajibkan mandi. Sebab utamanya adalah masuknya hasyafah ke farji baik jalan depan (vagina) atau jalan belakang (anus), yang dimiliki wanita atau pria, yang masih hidup ataupun mayat.

Keduanya dihukumi junub sehingga wajib mandi kecuali mayat, tidak perlu untuk dimandikan kembali. Begitu juga seseorang yang menyetubuhi hewan juga wajib mandi menurut mazhab empat selain Hanafiyah. Hanafiyah juga tidak mewajibkan mandi karena menyetubuhi mayat.

3. Terhenti keluarnya darah haid

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi Wajibmodess.com.ph
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Haid atau menstruasi adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan normal, minimal sehari semalam (24 jam) dan maksimal lima belas hari. Sedangkan umumnya haid keluar selama tujuh atau delapan hari.

Perempuan yang keluar darah wajib mandi setelah selesai keluarnya darah yang sudah mencapai 24 jam baik terus-menerus dalam sehari, semalam atau terputus-putus dan hendak melakukan ibadah yang membutuhkan kesucian. Seperti saalat, thawaf, membaca Alquran.

Bila keluarnya darah belum mencapai 24 jam semisal dua jam keluar darah lalu berhenti kemudian keluar darah lagi tiga jam terus berhenti lagi, hal itu belum wajib mandi karena belum bisa dipastikan akan mencapai 24 jam yang menjadi batas minimal bisa disebut haid.

Karena itu ia cukup membersihkan kemaluannya kemudian berwudhu dan masih berkewajiban melakukan shalat. Baru ketika darah sudah mencapai 24 jam, berkewajiban untuk mandi ketika darah tersebut telah berhenti keluar (mampet) dan hendak melakukan ibadah yang mensyaratkan suci.

4. Terhenti keluarnya darah nifas

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi WajibPixabay.com/Wetmount

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan. Minimal nifas adalah waktu sebentar, sedangkan maksimalnya adalah 60 hari. Umumnya nifas berlangsung selama 40 hari.

Sebagaimana haid, wanita yang mengalami nifas juga wajib mandi setelah darahnya berhenti (mampet). Hanya dalam nifas tidak perlu menunggu hingga mencapai hitungan 24 jam karena asal darah keluar setelah melahirkan sudah dapat dikategorikan nifas.

Perlu diketahui bahwa wanita yang sedang mengalami haid atau nifas tidak diperbolehkan dan tidak sah melakukan wudhu atau mandi ketika sedang keluar darah (belum mampet). Hal itu dikarenakan fungsi utama wudhu atau mandi adalah menghasilkan kesucian sedang ia sedang menjalani keluar darah yang menjadi penyebab hadas.

Maka hanya diperbolehkan melakukan mandi sunah yang fungsi utamanya menghilangkan aroma tak sedap karena hendak berkumpul dengan orang banyak. Seperti mandi sunah ketika hendak memasuki Makkah dan mandi saat dua hari raya.

5. Melahirkan

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi Wajibportalmadura.com

Melahirkan normal termasuk hal yang diwajibkan untuk mandi, meskipun yang dilahirkan masih berupa segumpal darah atau daging. Sedang bila proses persalinan melalui bedah cesar, maka ada perbedaan pendapat di antara ulama. Ada yang berpendapat tetap wajib mandi dan ada yang mengatakan tidak.

6. Meninggal dunia

Cermati, 6 Hal yang Mengharuskan Kamu untuk Mandi WajibIDN Times/Gideon Aritonang

Orang yang meninggal wajib dimandikan selain orang yang meninggal dalam kondisi syahid dan selain korban keguguran atau aborsi yang belum tampak bentuk sebagai manusia, seperti masih berbentuk segumpal daging. Sedang bila bayi keguguran tersebut telah memiliki sebagian bentuk manusia seperti telah memiliki tangan atau kepala, maka tetap wajib dimandikan.

Nah, semoga dengan panduan yang telah diberikan, bisa digunakan untuk referensi kalian nantinya. Semoga bermanfaat yaa.

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya