6 Pelajaran Berharga dari Buku Janji, Tere Liye

- Novel Janji karya Tere Liye memberikan pelajaran hidup dan semangat untuk menjalani kehidupan sebaik-baiknya
- Perjalanan mencari Bahar mengajarkan bahwa ilmu luas, perjalanan penting, dan hati baik akan tercermin dalam tindakan
- Bahar mengajarkan bahwa hidup adalah pilihan, penyesalan terbesar datang dari ketidakberanian, dan kesabaran serta bersyukur memilih hal baik
Ada yang sudah pernah baca novel Janji karya Tere Liye, belum? Setuju gak, kalau buku ini memberikan banyak pelajaran hidup yang membuatmu semangat untuk menjalani kehidupan sebaik-baiknya?
Novel yang rilis pada 20 Juli 2021 ini menceritakan tentang kisah tiga orang anak laki-laki, tiga sekawan, yang bersahabat karena sama- sama sering membuat onar di sekolah Madrasah tempat mereka bersekolah dan tinggal.
Suatu hari, karena mereka bertiga menjahili seorang utusan negara yang menjadi tamu penting Madrasah, mereka mendapat hukuman berat dari Pak Kiyai selaku pimpinan Madrasah.
Alih-alih dikeluarkan dari Madrasah seperti yang diharapkan mereka, mereka justru mendapatkan hukuman berupa perintah untuk mencari seorang mantan siswa Madrasah itu yang dikeluarkan dari Madrasah tersebut puluhan tahun lalu bernama, Bahar.
Nah, dalam perjalanan inilah, ketiga anak laki-laki yang sebelumnya gak pernah belajar dengan baik di Madrasah jadi belajar banyak hal termasuk tentang kehidupan yang ternyata harus dijalani sebaik-baiknya. Penasaran pelajaran apa aja yang mereka dapatkan? Simak selengkapnya, yuk.
1. Orang-orang terbaik di muka bumi selalu melakukan perjalanan. Melihat dunia luas semata-mata untuk mencari pembelajaran

Kutipan ini diucapkan oleh Pak Kiyai yang menyuruh tiga sekawan itu untuk mencari mantan murid Madrasah tersebut, Bahar. Beliau berkata, orang-orang terbaik di muka bumi ini selalu melakukan perjalanan. Melihat dunia yang luas untuk mencari banyak pembelajaran hidup.
Ini mengajarkan pada kamu kalau ilmu itu luas sekali, kamu gak akan mendapatkan ilmu yang maksimal kalau hanya gak berkenela melihat dunia yang luas. Untuk mendapatkan banyak ilmu, banyak pembelajaran hidup, sama seperti yang pernah dilakukan oleh orang-orang terbaik di dunia ini, kamu harus melakukan perjalanan melihat dunia yang luas juga.
2. Hati nuranimu gak akan pernah bisa menyembunyikan bahwa sejatinya kamu adalah orang yang baik

Terhitung sudah lebih dari 20 tahun Bahar meninggalkan Madrasah dan terus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, mencari penghidupan. Hal itu menyebabkan perjalanan mencari keberadaan Bahar bukanlah perkara mudah.
Namun, melalui perjalanan napak tilas tempat-tempat yang pernah disinggahi Bahar untuk mencari tau keberadaan Bahar hari inilah, tiga sekawan itu mendapatkan banyak pelajaran kehidupan lainnya.
Dari perjalanan tersebut, mendengar kisah demi kisah, mereka belajar bahwa bagaimana pun seseorang tampak dari luar. Kebaikkan hatinya akan selalu tercermin dalam tindakannya sehingga orang-orang baik gak akan pernah bisa berbohong dia adalah orang baik. Pada akhirnya, hati yang baik akan menuntun langkah setiap manusia untuk berbuat baik juga.
Kalimat ditujukan oleh seseorang kepada Bahar atas segala hal yang telah Bahar lakukan selama tinggal dilingkungannya.
Dari kutipan ini kamu bisa mengambil pelajaran, seburuk-buruknya jalan kehidupan yang mungkin kamu ambil pada suatu fase kehidupan jangan berputus asa seolah kamu gak bisa kembali menjadi orang baik. Coba sesekali dengarkan kata hati kamu. Hati gak akan pernah bisa menyembunyikan kalau sejatinya setiap dari kamu adalah orang yang baik.
3. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Pada halaman-halaman berikutnya, tiga sekawan itu akan menjumpai lebih banyak orang yang hidupnya pernah berkecimpung dengan Bahar. Namun, bukan petunjuk tentang di mana keberadaan Bahar yang mereka temukan, melainkan pelajaran-pelajaran hidup lainnya yang belum pernah ketiganya dapatkan selama ini.
Tiga sekawan itu, bertemu dengan salah seorang yang pernah bekerja dengan Bahar. Ia mengatakan, kalau hidup dihabiskan untuk mengejar harta gak akan pernah ada habisnya. Gak akan juga membawa kamu kemanapun selain ke hampaan karena nafsu yang gak pernah merasa cukup.
Katanya, Bahar mengajarkan, kalau hidup yang sesungguhnya yang akan membuat kamu merasa cukup dan puas adalah dengan menjadi bermanfaat bagi orang lain. Karena dari menjadi bermanfaat bagi orang lain kamu akan merasakan hati yang penuh oleh rasa senang yang gak akan diberikan oleh kegiatan menumpuk harta.
4. Kalau kejahatan dibalas dengan kejahatan apa bedanya kau dan orang jahat itu?

Dalam hidup sudah pasti kamu gak hanya bertemu dengan orang-orang baik, akan ada episode-episode kehidupan di mana kamu bertemu atau bahkan bersinggungan dengan orang-orang jahat. Hal itupun terjadi pada Bahar.
Namun, saat ia menghadapi orang jahat tersebut, Bahar memilih membalasnya dengan cara yang berbeda sebab ia sedang dalam perjalanan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bahar percaya, kalau kejahatan dibalas dengan kejahatan maka gak bedanya kau dan orang jahat itu. Itulah sebab Bahar senantiasa memilih jalan pembalasan berbeda, gak menggunakan kejahatan lagi sebab ia gak ingin menjadi sama jahatnya dengan mereka.
Pelajaran penting ini sangat patut untuk direnungkan, agar kamu gak menjadi sama saja dengan orang-orang yang sudah jahat pada kamu seperti yang dilakukan oleh tiga sekawan tersebut saat mereka mendengar tentang pelajaran ini.
5. Penyesalan terbesar akan datang dari kesempatan yang gak di coba

Selain bertemu dengan berbagai macam karakter manusia, dalam hidup ini juga kamu akan dihadapkan dengan berbagai macam kesempatan untuk melakukan hal baik dan hal buruk. Begitupun yang terjadi pada Bahar.
Waktu terus bergulir, hari-hari terus berlalu, tiga sekawan sudah semakin jauh dari Madrasah. Mereka gak kunjung berhasil menemukan Bahar, tetapi mereka sekali mendapatkan pelajaran berharga yang membuat mereka merenungi waktu-waktu yang telah lalu.
Dari kisah yang disampaikan oleh seseorang lainnya yang pernah hidup bersama Bahar. Ia mengatakan, Bahar pernah berkata kalau dalam hidupmu pasti mendapatkan penyesalan, dan penyesalan terbesar ternyata akan datang bukan dari kamu gagal saat mencoba mengusahakan suatu kesempatan baik yang datang pada kamu, tetapi saat kamu gak punya keberanian untuk mencoba mengusahakan kesempatan baik itu.
“Penyesalan terbesar itu bukan berasal dari memutuskan melakukan suatu hal lalu gagal, tetapi penyesalan terbesar datang saat kau tidak memiliki keberanian untuk mencoba melakukan sesuatu itu”
6. Hidup adalah pilihan

Setelah perjalanan panjang berikutnya, tiga sekawan tersebut berhasil menemukan Bahar dengan keadaan yang sebenarnya sudah mereka sangka sebelumnya.
Namun, mereka tetap saja terkejut dengan semua perubahan yang terjadi pada diri seorang Bahar. Anak yang diusir dari Madrasah karena kenakalannya, pernah menjadi preman, hidup dalam dunia yang penuh kegelapan dan melakukan banyak sekali keburukan justru bisa berubah menjadi orang yang benar-benar berbeda dari jalan kehidupan yang pernah dijalaninya selama ini.
Di sinilah tiga sekawan itu mendapatkan pembelajaran paling berharga dalam hidupnya.
“Dalam setiap situasi dan kondisi kamu selalu bisa memilih. Mau bersabar atau marah. Mau bersyukur atau ingkar. Bahkan saat situasi dan kondisi itu memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikkan di sana. Dan orang-orang yang sabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal-hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan.”
Kepercayaan kalau hidup adalah pilihan itulah yang membuat Bahar akhir menjadi orang-orang yang benar-benar berbeda dari seperti apa dia awalnya, bukan hanya itu ia bahkan mampu memberikan pelajaran hidup terbaik kepada ketiga anak laki-laki yang memiliki kenakalan hingga Pak Kiyai di Madrasah sudah ingin menyerah mengajari mereka cara hidup dengan baik.
Dari novel ini kamu belajar bahwa hidup memang sejatinya adalah perjalanan untuk mendapatkan pembelajaran agar senantiasa menjadikan kamu pribadi yang lebih baik lagi dari hari kemarin.
Semoga dengan adanya artikel ini, bisa menjadi perpanjangan tersebar kebaikkan yang coba di sampaikan Tere Liye dari bukunya yang berjudul Janji ini. Kalau kamu belum baca bukunya, yuk segera baca!