ILUSTRASI menjemur tembakau (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Terhadap munculnya fenomena langka tersebut, Rendi mengimbau masyarakat tak perlu panik. Musababnya, fenomena halo seperti ini sudah biasa terjadi di seluruh dunia.
Ia menyebut bahwa fenomena halo tidak berbahaya bagi manusia. "Dan juga bukan pertanda gempa atau bencana lainnya. Karena ini hanya fenomena optis saja," tuturnya.
Ia menyatakan selama ini ada banyak jenis awan yang terpantau oleh citra satelit BMKG. Mulai awan sirus, awan stratus, awan tinggi, awan rendah serta awan menengah.
Rendi mengatakan kemunculan fenomena halo tak berhubungan dengan peralihan cuaca dari musim kemarau menuju penghujan.
"Sehingga pas kebetulan aja sinarnya melewati awan sirus. Sedangkan untuk temperatur udara di Cilacap saat ini berkisar 28 derajat celcius," katanya.