Purwokerto, IDN Times - Dugaan aktivitas penambangan material batuan dan pasir di wilayah lereng hingga punggungan Gunungapi Slamet kembali memicu polemik. Warga di sejumlah desa kaki gunung mengaku cemas terhadap potensi kerusakan lingkungan, sementara pemerintah diminta memastikan ada atau tidaknya kegiatan tambang di kawasan yang memiliki ketinggian lebih dari 1.500 mdpl itu.
Kepada IDN Times, Rabu (10/12/2025) Ir. Mochammad Aziz, S.T., M.T., akademisi sekaligus pemerhati geologi dan pertambangan, menilai bahwa fenomena "aktivitas tambang" yang selama ini ramai dibicarakan harus dibuktikan dengan data dan pengecekan langsung di lapangan.
Menurutnya, sejumlah citra Google Earth memang memperlihatkan area terbuka berwarna cokelat pada lereng barat daya Gunung api Slamet yang tampak seperti terasering tambang.
