Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
idntimes.com
Seorang ayah nampak mengantar anaknya sekolah di TK Nurul Huda, Cilacap berdiri diantara para Ibu Ibu, Senin (14/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

  • Menguatkan peran ayah dalam pendidikan anak

  • Ayah tak hanya mencari nafkah, tapi juga mendidik

  • Landasan regulasi kuat dari dua kementerian

Cilacap, IDN Times - Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mendorong pelaksanaan Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.

Menurut Kepala Sekolah TK Nurul Huda Cilacap, Asri Widhiastuti gerakan ini menjadi bagian dari upaya strategis membangun budaya pengasuhan yang lebih setara, kolaboratif, dan penuh kedekatan emosional antara ayah dan anak.

"Gerakan ini mengajak para ayah di seluruh Indonesia terutama disini untuk secara langsung hadir dan mengantar anak anak mereka ke sekolah di hari pertama, sebagai bentuk nyata keterlibatan dalam pendidikan dan pengasuhan sejak dini,"katanya kepada IDN Times.

1. Menguatkan peran ayah dalam pendidikan anak

Asri Widhiastuti, kepala sekolah TK Nurul Huda Cilacap dukung peran Ayah perhatian terhadap pendidikan anak sejak dini, Senin (15/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Asri juga mengatakan kehadiran seorang ayah terutama anak anak usia dini di momen krusial hari pertama sekolah diyakini membawa dampak emosional yang besar bagi anak. Kedekatan, rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan belajar menjadi aspek-aspek penting yang ditumbuhkan lewat pengalaman sederhana.

“Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut, tercipta kedekatan emosional yang berdampak positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar,”terangnya.

Lebih dari itu, gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, yang selama ini cenderung menempatkan ibu sebagai figur utama dalam pengasuhan anak. Kini, keterlibatan ayah dianggap sebagai bagian integral dalam menciptakan keluarga yang tangguh dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

2. Landasan regulasi kuat dari dua kementerian

Peran Ayah dalam gerakan ayah mengantar anak telah menjadi kebijakan nasional, Senin (14/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Untuk mendukung implementasi gerakan ini, pemerintah telah menerbitkan dua surat edaran penting yakni Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 Tentang pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Tahun Ajaran 2025/2026 dsn Surat Edaran Kepala BKKBN Nomor 7 Tahun 2025

Tentang Gerakan Ayah Mengantar di Hari Pertama Sekolah.

Kedua regulasi ini mempertegas bahwa keterlibatan ayah dalam pendidikan anak bukan sekadar nilai moral, tetapi menjadi kebijakan nasional yang sistematis dan terukur. Meski terlihat sederhana mengantar anak ke sekolah namun gerakan ini sarat dengan pesan sosial dan pendidikan yang kuat.

"Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sedang mengalami transisi nilai keluarga, gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pria, untuk tidak abai terhadap peran penting mereka dalam tumbuh kembang anak,"katanya.

3. Ayah tak Hanya mencari nafkah, tapi juga mendidik

Anak anak yang sering didominasi ibunya saat antar sekolah, kini peran ayah mulai dikedepankan, Senin (14/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Dengan kampanye ini, pemerintah juga tengah menggugat paradigma lama yang mengkotakkan peran ayah sebatas pencari nafkah. Melalui momentum hari pertama sekolah, masyarakat diajak untuk melihat ayah sebagai pendidik pertama, pelindung emosional, dan teladan dalam rumah tangga.

Program ini juga menjadi pintu masuk bagi berbagai inisiatif kebijakan keluarga berdaya yang selama ini digaungkan BKKBN dan kementerian terkait, termasuk dalam mendukung pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah jadi tonggak budaya baru pengasuhan yang penuh cinta dan tanggung jawab, ketika ayah mengambil peran dalam pendidikan, ia sedang membangun pondasi masa depan bangsa dimulai dari anak anaknya sendiri,"pungkas Asri.

Editorial Team