Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jangan Dipotong! Ini 5 Alasan Unik Kenapa Kucing Punya Kumis

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Kumis kucing bekerja seperti alat navigasi alami dengan sensor khusus yang dapat mendeteksi getaran dan perubahan udara di sekitar mereka.
  • Kumis membantu kucing menilai apakah mereka bisa muat di tempat sempit dan merasakan pergerakan udara, sehingga mereka bisa menghindari benda atau rintangan saat gelap.
  • Kumis juga terhubung langsung ke sistem saraf dan otot, yang sangat sensitif terhadap perubahan gerakan, menjaga keseimbangan dan membantu kucing mengetahui posisi tubuh mereka.

Kamu pasti sering memperhatikan kumis panjang yang dimiliki kucing, kan? Ternyata, kumis (atau lebih tepatnya disebut whiskers) bukan sekadar hiasan lucu di wajah mereka, lho.

Kumis kucing punya fungsi penting yang membantu mereka bertahan hidup dan berinteraksi dengan dunia. Bahkan, memotong kumis kucing bisa bikin mereka stres dan kehilangan kemampuan alaminya.

Nah, penasaran kenapa kumis kucing sangat istimewa? Yuk, simak lima alasan unik berikut ini!

1. Membantu kucing mengenali lingkungan sekitarnya

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/WEI WU)

Kumis kucing bekerja seperti alat navigasi alami. Menurut Dr. Sara Ochoa, DVM, kumis kucing membantu mereka merasakan benda atau objek di sekitar, bahkan yang enggak kelihatan.

Ujung kumis punya sensor khusus yang disebut proprioceptor, yang bisa mendeteksi getaran dan perubahan udara di sekitar mereka. Jadi, meskipun kucing gak lihat langsung, dia bisa “merasakan” ada sesuatu di dekatnya.

Hal ini sangat penting terutama saat kucing berada di ruangan gelap atau ketika mereka lagi berburu mangsa. Kumis mereka jadi semacam radar alami yang bantu menentukan arah, jarak, dan bentuk benda di sekelilingnya.

2. Jadi alat bantu untuk masuk ke tempat sempit

ilustrasi kucing peliharaan (pixabay.com/FelixMittermeier)

Kamu pasti pernah lihat kucing mencoba masuk ke dalam kardus kecil atau celah-celah sempit. Nah, kumis juga bantu kucing menilai apakah mereka bisa muat di tempat sempit itu atau enggak. Panjang kumis biasanya sebanding dengan lebar tubuh kucing, jadi kalau kumisnya gak menyentuh sisi lubang, kemungkinan besar mereka bisa masuk.

Dr. Ochoa bilang, kucing itu suka tempat yang sempit karena merasa aman. Tapi sebelum masuk, mereka “ukur” dulu pakai kumis. Jadi, kucing enggak asal nyelonong, tapi sudah ada strategi yang dilakukan dulu.

3. Navigasi saat gelap

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/mraqieb)

Pernah heran kenapa kucing tetap bisa gerak lincah walaupun lampu rumah dimatikan? Jawabannya lagi-lagi ada di kumis mereka. Kumis membantu kucing untuk merasakan pergerakan udara, sehingga mereka bisa menghindari benda atau rintangan saat gelap.

Karena anak kucing lahir dalam keadaan buta dan tuli, kumis adalah alat pertama mereka untuk mengenali dunia. Ini yang bikin kucing punya insting luar biasa sejak bayi. Seiring bertumbuh, kemampuan ini makin tajam dan jadi modal utama untuk eksplorasi.

4. Bantu menjaga keseimbangan dan orientasi

ilustrasi kucing liar (pexels.com/Mahmoud Yahyaoui)

Kumis kucing bukan cuma ada di sekitar hidung, lho. Beberapa juga tumbuh di atas mata, di dagu, bahkan di kaki depan. Ini bukan tanpa alasan. Kumis-kumis itu terhubung langsung ke sistem saraf dan otot, yang artinya sangat sensitif terhadap perubahan gerakan.

Makanya, kumis juga punya peran dalam menjaga keseimbangan dan membantu kucing mengetahui posisi tubuh mereka. Ini penting banget saat mereka lagi melompat, memanjat, atau bergerak di tempat tinggi. Jadi kalau kamu pernah lihat kucing lompat dari tempat tinggi tanpa ragu, bisa jadi itu karena dia yakin dari “bantuan” sinyal yang dikasih kumisnya.

5. Kumis bisa memengaruhi cara makan

ilustrasi cat food (freepik.com/freepik)

Satu ini cukup unik, mungkin belum banyak orang tahu. Menurut Dr. Angie Krause, DVM, ada istilah “whisker fatigue” atau kelelahan kumis. Beberapa kucing sangat sensitif saat kumisnya menyentuh sisi mangkuk makan. Situasi ini bisa membuat mereka merasa gak nyaman, bahkan enggan menyentuh makanan.

Makanya, dokter hewan sering menyarankan untuk pakai mangkuk makan yang lebar atau bahkan pakai piring datar buat kucing-kucing yang super sensitif ini. Jadi, kalau kamu lihat kucingmu suka “ogah-ogahan” makan, bisa jadi bukan makanannya yang salah, tapi wadahnya yang bikin kumisnya terganggu.

Kumis kucing bukan cuma bagian yang bikin mereka makin menggemaskan. Di balik bentuknya yang lucu dan lentur itu, kumis punya banyak fungsi penting yang mendukung kehidupan kucing setiap hari. Dari membantu mengenali lingkungan, masuk ke tempat sempit, navigasi di gelap, sampai menentukan cara makan, semua bisa dilakukan berkat kumis.

Karena itu, jangan pernah memotong kumis kucing, ya. Meskipun enggak bikin mereka sakit secara langsung, kumis yang hilang bisa bikin kucing bingung, stres, bahkan bisa mengganggu keseimbangan dan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan dunia. Anggap saja kumis itu seperti GPS dan sensor peraba super canggih yang diberikan alam untuk kucing.

Sekarang kamu sudah tahu kan, kenapa kumis kucing itu penting banget? Jadi, yuk, lebih sayangi dan jaga si meong dengan gak ganggu “alat tempur” alaminya ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us