persahabatan antara anjing dan manusia (unsplash.com/mali desha)
Para ilmuwan yang mempelajari perilaku anjing ini menjelaskan bahwa anjing punya perilaku yang sama seperti balita (manusia). Seperti yang kita tahu, mengurus bayi atau balita itu tidak gampang. Namun, karena kita memiliki empati dan sangat senang dengan keberadaan mereka, kita pun dengan ikhlas merawatnya.
Di lain hal, hubungan bayi dan orang dewasa terjalin baik karena kadar oksitosin, yang membuat orang dewasa dan bayi sama-sama bahagia. Faktanya, oksitosin inilah yang membuat kita peduli pada orang lain. Nah, anjing pun tidak jauh berbeda, nih. Hanya dengan melihat anjing (khususnya anjing peliharaan sendiri), pemiliknya pun akan jatuh cinta kepada anjingnya. Meskipun anjing sering melakukan kesalahan kepada pemiliknya, seperti mengigit sepatu dan merusaknya, pemiliknya pasti akan memaafkan.
Di samping itu, anjing punya wajah yang memelas berkat sklera matanya yang bikin pemiliknya merasa iba. Tak hanya itu, sikap ramah anjing kepada pemiliknya yang marah, sangat sulit untuk dienyahkan. Di sisi lain, anjing juga berevolusi sedemikian rupa untuk mencintai manusia, bahkan alis mereka pun menunjukkan bahwa mereka ingin dicintai.